Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergantian pemerintahan akan dimulai pada 20 Oktober 2019. Itu artinya, masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla hanya tinggal hitungan minggu. Hal ini juga akan berimbas kepada kabinet.
Dipastikan, tidak semua menteri di Kabinet Kerja dipertahankan. Alhasil, harus ada menteri yang pergi. Nampaknya hal ini disadari betul oleh sejumlah menteri. Bahkan dalam rapat kerja di DPR, beberapa menteri sudah menyatakan pamit.
Baca Juga: Menteri Susi sebut laju pertumbuhan PDB Perikanan triwulan II 2019 mencapai 6,25%
Senin (9/9), dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan pamit kepada DPR. "Ini pertemuan terakhir kita. Bapak ibu menjadi mitra kerja kami, saya minta maaf," ujarnya. "Bapak ibu saya kira ada yang masih terus tapi ada yang tidak. Di kami (kabinet) juga gitu," sambung Luhut.
Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu berharap, silaturahmi tetap berjalan meski perubahan terjadi baik di pemerintahan maupun DPR.
Susi juga pamit
Pada hari yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga pamitan. Sejumlah media turut menulis tentang momen perpisahan Susi saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR. Susi memohon maaf bila banyak kesalahan yang dibuat selama 5 tahun menjabat sebagai menteri, terutama soal kekeraskepalaannya selama ini.
Baca Juga: Jelang berakhirnya pemerintahan, tiga menteri Jokowi pamit
Ia mengatakan, hal itu perlu ia lakukan karena sangat berobsesi memperbaiki sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang merupakan negara besar. "Walaupun saya dikenal tukang nembakin kapal, tapi saya menjalankan amanah, bukan untuk pribadi," kata dia. "Dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf. Saya tidak pernah berpengalaman jadi menteri sebelumnya, jadi mohon maaf," sambung dia.
Menteri nyentrik asal Pangandaran Jawa Barat itu mengaku senang melihat sektor kelautan dan perikanan saat ini. Dengan berbagai kebijakan tegas seperti penenggelaman kapal Illegal fishing, Indonesia menurutnya sudah membuktikan sebagai negara maritim yang besar.
Baca Juga: Akui dirinya sedikit tengil, Menteri Susi minta maaf...
Meski begitu, belum bisa dipastikan apakah pamitnya Luhut dan Susi berarti kedua menteri ini tersingkir dari kabinet periode kedua pemerintahan Jokowi atau tidak.
Presiden Jokowi sebelumnya sudah bicara tentang periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo dan menteri-menterinya. "Sudah final semua. Tinggal kami umumkan," ujar Presiden saat menerima menerima sejumlah pemimpin redaksi media massa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (14/08).
Saat itu, Jokowi menyebut ada beberapa menteri yang bertahan di kabinet entah di posisinya saat ini atau berganti posisi menempati posisi yang lebih strategis dengan kewenangan lebih luas.
Baca Juga: Bertemu lima utusan Menteri Susi, gubernur Maluku nyatakan masalah sudah selesai
Namun, ada juga menteri yang harus pergi untuk tugas lain yang lebih tepat. Jokowi menyebut nama sebagai contoh, tetapi tidak untuk diberitakan. Jokowi bilang mempertahankan menteri yang bisa mengkesekusi masalah dengan baik meskipun kerap tidak disukai oleh publik. Sebaliknya, dia tidak akan segan mengganti menteri yang disukai publik tetapi sebenarnya menimbulkan masalah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Luhut dan Susi Pamit..."
Penulis : Yoga Sukmana
Editor : Erlangga Djumena
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News