kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saat Menteri Susi dan Menteri Luhut pamit...


Rabu, 11 September 2019 / 04:56 WIB
Saat Menteri Susi dan Menteri Luhut pamit...
ILUSTRASI. Menteri Susi tinjau Kapal MV Nika yang ditangkap Satgas 115 KKP


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergantian pemerintahan akan dimulai pada 20 Oktober 2019. Itu artinya, masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla hanya tinggal hitungan minggu. Hal ini juga akan berimbas kepada kabinet.

Dipastikan, tidak semua menteri di Kabinet Kerja dipertahankan. Alhasil, harus ada menteri yang pergi. Nampaknya hal ini disadari betul oleh sejumlah menteri. Bahkan dalam rapat kerja di DPR, beberapa menteri sudah menyatakan pamit.

Baca Juga: Menteri Susi sebut laju pertumbuhan PDB Perikanan triwulan II 2019 mencapai 6,25%

Senin (9/9), dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan pamit kepada DPR. "Ini pertemuan terakhir kita. Bapak ibu menjadi mitra kerja kami, saya minta maaf," ujarnya. "Bapak ibu saya kira ada yang masih terus tapi ada yang tidak. Di kami (kabinet) juga gitu," sambung Luhut.

Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu berharap, silaturahmi tetap berjalan meski perubahan terjadi baik di pemerintahan maupun DPR.

Susi juga pamit

Pada hari yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga pamitan. Sejumlah media turut menulis tentang momen perpisahan Susi saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR. Susi memohon maaf bila banyak kesalahan yang dibuat selama 5 tahun menjabat sebagai menteri, terutama soal kekeraskepalaannya selama ini.

Baca Juga: Jelang berakhirnya pemerintahan, tiga menteri Jokowi pamit

Ia mengatakan, hal itu perlu ia lakukan karena sangat berobsesi memperbaiki sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang merupakan negara besar. "Walaupun saya dikenal tukang nembakin kapal, tapi saya menjalankan amanah, bukan untuk pribadi," kata dia. "Dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf. Saya tidak pernah berpengalaman jadi menteri sebelumnya, jadi mohon maaf," sambung dia.

Menteri nyentrik asal Pangandaran Jawa Barat itu mengaku senang melihat sektor kelautan dan perikanan saat ini. Dengan berbagai kebijakan tegas seperti penenggelaman kapal Illegal fishing, Indonesia menurutnya sudah membuktikan sebagai negara maritim yang besar.

Baca Juga: Akui dirinya sedikit tengil, Menteri Susi minta maaf...




TERBARU

[X]
×