Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku bingung, setelah mengetahui kebanyakan perusahaan pelat merah memiliki bisnis hotel.
Padahal, bisnis inti dari perusahaan milik pmerintah tersebut bukan di bidang perhotelan. “Semua BUMN, nih, punya bisnis hotel. Nah, ini kenapa kami harus konsolidasi semua sesuai dengan core business-nya,” ujar Erick di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (2/12).
Erick mencontohkan yang terjadi di PT PANN. Menurutnya, PANN merupakan perusahaan pembiayaan untuk kapal, tetapi mereka memiliki anak usaha di bidang perhotelan.
Baca Juga: Tak dikenal Menkeu dan DPR, inilah sepak terjang bisnis PANN
“Contoh konkret yang tadi, mohon maaf saya juga baru kenal dengan direksi (PT PANN) tadi, mengenai perusahaan leasing kapal, bagaimana perusahaan leasing kapal ini bisa hidup kalau sejarahnya ada leasing pesawat terbang, apalagi mohon maaf tiba-tiba ada bisnis hotel," kata Erick.
Karena itu, Erick akan memperbaiki lini bisnis perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut, sehingga mereka bisa fokus pada bisnis intinya masing-masing.
“Tentu di dalam BUMN-nya kami akan juga bikin yang namanya kembali ke core business. Saya rasa berat sekali. Saya tidak salahkan direksi PT PANN ketika beliau (direksi) masuk awal memang sudah ada core business yang sangat tidak fokus. Di bawah PANN ada dua hotel," ucap dia.
Nah, bicara PANN, bukan cuma Erick yang baru kenal, juga Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Bahkan, Menkeu mengaku tak pernah mendengar nama PANN sebagai BUMN.
Baca Juga: Terpopuler: Sejumlah BUMN terancam bangkrut, China balas AS soal Hong Kong
Padahal, PANN akan mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) segede Rp 3,76 triliun dalam APBN 2020. "Saya juga baru dengar. Saya belum pernah dengar (juga) PT ini," jelas Meneku dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (2/12).
Menkeu lantas menjelaskan, PANN adalah singkatan dari Pengembangan Armada Niaga Nasional (PANN). Dan, PMN ke PANN akan pemerintah berikan secara nontunai sebagai konversi utang subsidiary loan agreement (SLA) menjadi ekuitas.
Penulis: Akhdi Martin Pratama
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erick Thohir Bingung Saat Tahu Semua BUMN Punya Bisnis Hotel"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News