Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Jangan harap, kebijakan moneter seperti suku bunga acuan bakal turun lagi pada tahun ini. Ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk pelonggaran moneter terbatas karena meningkatnya tekanan inflasi.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh adanya tekanan inflasi yang berasal dari penyesuaian tarif listrik dan dari kondisi perekonomian global.
“Ruang BI untuk turunkan suku bunga terbatas sehingga kami tetap dorong transaksi kebijakan moneter yang sudah dilakukan tahun lalu,” kata Juda di Hotel Pullman, Jakarta (31/1).
Juda mengatakan, upaya BI saat ini adalah untuk mencegah agar bank-bank menaikkan suku bunga mereka. Menurut dia, BI juga akan terus memastikan bank memiliki likuiditas yang cukup sehingga mereka tidak perlu menaikkan tarif, termasuk untuk pinjaman.
“Suku bunga BI sudah turun 150 basis poin, suku bunga deposito baru turun 122 basis poin, suku bunga kredit turun 7,5 basis poin. Transmisi kelonggaran ini belum komplit. Ini akan kami dorong agar transmisi komplit, dengan kita menjaga kecukupan likuiditas agar bank tidak buru-buru naikkan suku bunga,” jelasnya.
Pada bulan Desember, tingkat inflasi tahunan tercatat 3,02%. Adapun BI tahun lalu memangkas suku bunga acuan sebanyak enam kali atau 150 basis poin, menjadi 4,75%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News