kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Rosan Roeslani Dikabarkan Bakal Jadi Kepala Danantara, Pengamat Bilang Begini


Senin, 17 Februari 2025 / 19:19 WIB
Rosan Roeslani Dikabarkan Bakal Jadi Kepala Danantara, Pengamat Bilang Begini
ILUSTRASI. Kabar Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI Danantara) Muliaman Hadad bakal digantikan oleh Menteri Investasi/BKPM mencuat ke publik


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kabar bahwa Kepala Badan Pengelola Investasi Dana Anagata Indonesia (BPI Danantara) Muliaman Hadad bakal digantikan oleh Menteri Investasi/BKPM Rosan Roeslani mencuat ke publik.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat BUMN sekaligus Direktur NEXT Indonesia Center, Herry Gunawan mengatakan, adanya kabar terkait pergantian Kepala Danantara ini kemungkinan disebabkan oleh dua hal.

“Pertama, Muliaman dianggap tidak tepat. Ini berarti Presiden Prabowo salah analisis sehingga melahirkan pilihan keliru saat menunjuk kepala badan Danantara yang setingkat menteri. Masukan yang diterima salah, tapi ditelan mentah-mentah,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (17/2).

Baca Juga: Prabowo Terbitkan Paket Stimulus Ekonomi untuk Dongkrak Daya Beli Masyarakat

Kedua, lanjut Herry, pergantian itu terjadi akibat ada ambisi ingin menguasai Danantara. Dia berspekulasi adanya sponsor yang mendorong pengganti Muliaman.

Misalnya saja Rosan, menurutnya, Presiden Prabowo harus mengambil sikap. Jangan sampai program dan target yang sudah dirancang seperti pertumbuhan ekonomi 8% yang salah satunya didorong lewat BUMN dan dikonsolidasikan dengan Danantara, justru menjadi korban karena adanya ambisi untuk menguasai.

“Sebab saya tidak yakin, sekiranya memang ada pergantian, itu datang dari keinginan Presiden Prabowo. Kan dia yang memutuskan menunjuk Muliaman,” terangnya.

Baca Juga: Jokowi Buka Suara soal Danantara: Tunggu Arahan Pemerintah!

Herry menuturkan, biarkan Muliaman yang telah ditunjuk Presiden tersebut bekerja dengan tim yang sudah ada. Bila dia tak mampu, kata Herry, pemerintah bisa mengevaluasi dan melakukan pergantian bila diperlukan.

“Sekarang kan belum bisa dikatakan sudah bekerja, sehingga belum bisa dinilai. Kalau ada pertarungan atau kepentingan politik praktis bukan kepentingan negara di Danantara yang segera mau beroperasi, Presiden harus bersikap, dengan menghentikan. Kalau tidak, akan jadi makam buat BUMN,” pungkasnya.

Selanjutnya: CIMB Niaga Tingkatkan Layanan Nasabah, Hadirkan Digital Branch Pertama di Palembang

Menarik Dibaca: Tips Aman Lakukan Pembayaran via QRIS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×