Reporter: Havid Vebri | Editor: Havid Vebri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025.
Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa sovereign wealth fund (SWF) terbaru Indonesia ini akan fokus berinvestasi pada proyek energi baru terbarukan (EBT), manufaktur canggih, industri hilir, hingga produksi pangan.
Demi memaksimalkan kinerja Lembaga baru ini, Prabowo ingin melibatkan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Megawati Soekarnoputri untuk ikut mengawasi Danantara.
Terlebih Danantara bakal mengelola aset hingga Rp 1.400 triliun. Selain mantan presiden, Prabowo juga meminta peran beberapa Organisasi Keagamaan untuk turut berperan dalam mengawasi kinerja Danantara
Baca Juga: Menakar Kemampuan Danantara dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
“Kalau perlu, pimpinan NU, Muhammadiyah, mungkin dari KWI ikut juga membantu mengawasi," ujar Prabowo, saat perayaan ulang tahun Partai Gerindra, Sabtu (15/2).
Prabowo menjelaskan, bahwa Danantara akan mengalokasikan aset negara ke proyek-proyek berkelanjutan dengan dampak ekonomi tinggi. Salah satu target utamanya adalah mempercepat transisi energi melalui investasi di sektor EBT.
Selain itu, manufaktur canggih dan penguatan industri hilir juga menjadi prioritas, sejalan dengan upaya hilirisasi yang tengah didorong pemerintah.
Di sektor pangan, investasi Danantara diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional serta meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan peternakan dalam negeri.
Prabowo yakin Danantara bisa memperkuat daya saing ekonomi Indonesia dan menjadi faktor pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan mencapai 8%.
Selanjutnya: Bagaimana Cara Mencegah Koletesrol Tinggi? Ketahui Pola Hidup Sehat Berikut ini
Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 17 Februari 2025: Antam dan UBS Enggak Bergerak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News