Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melayangkan permintaan penundaan revisi daftar negatif investasi (DNI), Kamis (22/11) Kadin diundang Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian.
Rosan Roeslani, Ketua Kadin mengatakan dalam rapat tersebut fokusnya pada sosialisasi yang belum terjalin dengan baik dari pemerintah ke pelaku usaha.
"Sosialisasi dulu ke dunia usaha, dan dengarkan masukan kami dulu, kemudian baru nanti diputuskannya silahkan," jelas Rosan, Kamis (22/11).
Menurutnya, bila relaksasi DNI ini berjalan tanpa sosialisasi dengan pelaku usaha maupun industri, akan banyak pemahaman yang timbul. Padahal, kebijakan ini lebih baik dijalankan setelah ada kesamaan persepsi.
Pasalnya, Rosan mengakui sedikit kesulitan untuk memahami klasifikasi dalam relaksasi DNI. Juga dengan tidak dilakukannya sosialisasi dari pemerintah, maka jelas usulan pengusaha tak akan sampai.
Hasilnya, pemerintah sepakat akan memberikan sosialisasi di Solo pada pekan depan. "Minggu depan Pak Darmin (Menko Ekonomi) dan Pak Airlangga (Menteri Perindustrian) akan berikan sosialisasi di Solo, tanggal 27 November," jelas Rosan.
Namun saat ditanya mengenai kemungkinan mundurnya tanggal berlaku revisi DNI, Rosan menyerahkan keputusannya kepada pemerintah. "Yang jelas kami berikan masukan konstruktif," imbuhnya.
Lebih lanjut, Rosan juga menyampaikan usulan untuk dipertimbangkan sektor jasa konsultasi migas karena pekerjaan mereka sedang turun. Sektor migas mempersilahkan investor untuk masuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News