kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketum Apindo sebut belum dapat feedback dari program pemagangan nasional


Rabu, 21 November 2018 / 18:02 WIB
Ketum Apindo sebut belum dapat feedback dari program pemagangan nasional
ILUSTRASI. Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani


Reporter: Muhammad Afandi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan belum mendapatkan feedback dari program Pemagangan Nasional bersama Kementerian Ketenagakerjaan.

Hal tersebut disampaikan Haryadi dalam sambutannya pada Kongres Nasional Indonesia Kompeten bertema “Transformasi Ketenagakerjaan Indonesia Menyongsong Era Industri 4.0" di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada Rabu (21/11).

Hariyadi menjelaskan belum ada jumlah resmi mengenai jumlah tenaga kerja yang telah diserap dunia kerja usai menjalani program pemagangan nasional di sejumlah perusahaan tersebut.

“Terus terang kami belum mendapatkan feedback yang setelah di training di vokasi itu tenaga kerja yang terserap di dalam lapangan pekerjaan itu berapa,” katanya.

Ia menambahkan permasalahan ini masih menjadi pekerjaan rumah. Menurutnya harus ada evaluasi terkait terhadap program ini. Ia mengklaim telah melatih sedemikian banyak tenaga kerja. Namun sepadan dengan lapangan kerjanya.

Haryadi membeberkan bahwa pada bulan Desember tahun 2016 sampai dengan Desember 2017, Apindo memprakarsai Gerakan Nasional Pemagangan. Menurut catatannya pada saat itu diikuti 6.026 perusahaan. Serta peserta dalam program tersebut sebanyak lebih 56 ribu.

Program ini sendiri digagas oleh Kemenaker, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), dan Apindo. Serta dideklarasikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir tahun 2016 lalu.

Selain program pemagangan nasional ini, Apindo juga mengikuti program Global Apprenticeship Network. Hariyadi menyampaikan bahwa program Internasional ini diikuti sekitar 300 perusahaan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×