kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Respons Saran Bank Dunia Soal Ekspansi Perdagangan, Begini Strategi Pemerintah RI


Kamis, 14 Desember 2023 / 06:05 WIB
Respons Saran Bank Dunia Soal Ekspansi Perdagangan, Begini Strategi Pemerintah RI
ILUSTRASI. Pekerja mencatat proses bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (16/11/2023). Respons Saran Bank Dunia Soal Ekspansi Perdagangan, Begini Strategi Pemerintah RI.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia mengingatkan, tren harga komoditas tinggi akan berakhir pada tahun 2024. Sehingga, ini akan menjadi tantangan bagi prospek perdagangan internasional Indonesia. 

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen mengingatkan, Indonesia perlu mengambil langkah tepat untuk menjaga performa perdagangan internasional. 

Salah satunya adalah dengan memecah batasan perdagangan, dan memperluas ekspansi perdagangan dengan negara lain maupun dengan perdagangan berorientasi hijau. 

Baca Juga: Episentrum Pertumbuhan Ekonomi ASEAN

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, Indonesia sudah mengambil langkah antisipasi terkait dengan potensi pelemahan ekspor. 

“Sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo, kami sudah membuat satuan tugas (satgas) peningkatan ekspor,” terang Airlangga dalam forum Indonesia Economic Prospects, Rabu (13/12) di Jakarta. 

Airlangga bilang, satgas yang dibentuk ini untuk memecah batasan perdagangan dan memperkuat suplai ekspor. 

Satgas juga diharapkan mampu memberikan opsi untuk diversifikasi pasar ekspor Indonesia ke negara non tradisional, juga untuk mempromosikan barang usaha mikro kecil menengah (UMKM). 

Baca Juga: Hadapi 5 Tantangan, Menko Perekonomian Menilai Ekonomi Indonesia Masih Solid

Dalam hal ini, Airlangga juga menganggap perlunya mengakselerasi perjanjian dagang dengan negara-negara, maupun kawasan tertentu. 

Airlangga menyebut soal potensi dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Asia Pacific (CPTPP). 

“Kami melihat CPTPP. Diharapkan ini bisa membuka kerja sama Indonesia dengan Kanadia. Bahkan, kami bisa membuka peluang kerja sama juga dengan negara di South American,” tambah Airlangga. 

Selain itu, Airlangga bilang, satgas juga akan mengidentifikasi tarif perdagangan dengan negara yang terjangkau. Dengan demikian, Indonesia juga berpeluang masih ke dalam negara-negara tersebut. 

Baca Juga: Peningkatan Kolaborasi Dibutuhkan untuk Pemulihan Ekonomi Global

Nah, dalam upaya tersebut, Airlangga menyiratkan Indonesia juga tetap akan meningkatkan kualitas perdagangan. Sehingga saat bekerja sama dengan negara-negara tersebut, kualitas perdagangan Indonesia sudah sesuai dengan standard yang ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×