kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.625   22,00   0,13%
  • IDX 8.166   -3,25   -0,04%
  • KOMPAS100 1.116   1,38   0,12%
  • LQ45 785   -0,49   -0,06%
  • ISSI 290   2,10   0,73%
  • IDX30 411   -1,02   -0,25%
  • IDXHIDIV20 464   1,23   0,27%
  • IDX80 123   0,22   0,18%
  • IDXV30 133   0,73   0,55%
  • IDXQ30 129   0,06   0,05%

Bank Dunia: Era Harga Komoditas Tinggi Berakhir, Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Melambat


Rabu, 13 Desember 2023 / 11:27 WIB
Bank Dunia: Era Harga Komoditas Tinggi Berakhir, Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Melambat
ILUSTRASI. Bank Dunia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat pada tahun 2024.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat pada tahun 2024, bila dibandingkan dengan tahun 2023. 

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen mengungkapkan, ada tantangan yang masih akan menghadang prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan. 

“Tren peningkatan harga komoditas sudah berakhir, juga tren suku bunga tinggi global akan menjadi tantangan bagi prospek perekonomian Indonesia ke depan,” terang Kahkonen dalam Indonesia Economic Prospect, Rabu (13/12) di Jakarta. 

Baca Juga: Berikut Ini Sejumlah Faktor Pendorong Kenaikan Cadangan Devisa

Selain itu, inflasi global juga tinggi seiring dengan kondisi geopolitik di TImur Tengah yang mendorong kenaikan harga energi global. 

Plus adanya fenomena kekeringan atau El Nino juga mempengaruhi suplai pangan global yang kemudian meningkatkan risiko kenaikan inflasi pangan. 

Ini membutuhkan upaya yang luar biasa bagi Indonesia untuk tetap bertahan di tengah ketidakpastian tersebut. Meski demikian, Kahkonen masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap akan berdaya tahan. 

Lebih lanjut, Bank Dunia menghitung pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 akan sebesar 4,9% YoY. Ini melandai dari outlook tahun 2023 yang sebesar 5,0% YoY. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×