CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.933   -43,00   -0,27%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Bank Dunia Beri Saran Soal Ekspansi Perdagangan, Pemerintah Ungkap Strategi


Rabu, 13 Desember 2023 / 12:01 WIB
Bank Dunia Beri Saran Soal Ekspansi Perdagangan, Pemerintah Ungkap Strategi
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat peluncuran Buku Putih Pengembangan Ekonomi Digital 2023.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia mengingatkan, tren harga komoditas tinggi akan berakhir pada tahun 2024. Sehingga, ini akan menjadi tantangan bagi prospek perdagangan internasional Indonesia. 

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen mengingatkan, Indonesia perlu mengambil langkah tepat untuk menjaga performa perdagangan internasional. 

Salah satunya adalah dengan memecah batasan perdagangan, dan memperluas ekspansi perdagangan dengan negara lain maupun dengan perdagangan berorientasi hijau. 

Baca Juga: Bank Dunia: Era Harga Komoditas Tinggi Berakhir, Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Melambat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, Indonesia sudah mengambil langkah antisipasi terkait dengan potensi pelemahan ekspor. 

“Sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo, kami sudah membuat satuan tugas (satgas) peningkatan ekspor,” terang Airlangga dalam forum Indonesia Economic Prospects, Rabu (13/12) di Jakarta. 

Airlangga bilang, satgas yang dibentuk ini untuk memecah batasan perdagangan dan memperkuat suplai ekspor. 

Satgas juga diharapkan mampu memberikan opsi untuk diversifikasi pasar ekspor Indonesia ke negara non tradisional, juga untuk mempromosikan barang usaha mikro kecil menengah (UMKM). 

Baca Juga: Dalam Tren Turun, Harga Saham Blue Chip Milik Negara Ini Diprediksi Naik Akhir 2023

Dalam hal ini, Airlangga juga menganggap perlunya mengakselerasi perjanjian dagang dengan negara-negara, maupun kawasan tertentu. 

Airlangga menyebut soal potensi dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Asia Pacific (CPTPP). 

“Kami melihat CPTPP. Diharapkan ini bisa membuka kerja sama Indonesia dengan Kanadia. Bahkan, kami bisa membuka peluang kerja sama juga dengan negara di South American,” tambah Airlangga. 

Selain itu, Airlangga bilang, satgas juga akan mengidentifikasi tarif perdagangan dengan negara yang terjangkau. Dengan demikian, Indonesia juga berpeluang masih ke dalam negara-negara tersebut. 

Baca Juga: Harga Minyak dan Gas Alam Seret, Batubara Malah Membara

Nah, dalam upaya tersebut, Airlangga menyiratkan Indonesia juga tetap akan meningkatkan kualitas perdagangan. Sehingga saat bekerja sama dengan negara-negara tersebut, kualitas perdagangan Indonesia sudah sesuai dengan standard yang ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×