kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Realistis, PAN dan PKS pilih fokus ke pileg ketimbang pilpres


Senin, 29 Oktober 2018 / 15:40 WIB
Realistis, PAN dan PKS pilih fokus ke pileg ketimbang pilpres
ILUSTRASI. Pendaftaran Capres Prabowo-Sandiaga Uno


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Politik dari LIMA Indonesia Ray Rangkuti mengatakan, PAN dan PKS yang lebih memilih untuk fokus ke pemilihan legislatif (Pileg) 2019 ketimbang pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mesti dilihat secara realistis. Pasalnya memfokuskan ke Pilpres 2019 yang diuntungkan adalah Gerindra dan Prabowo Subianto.

"Ini mesti disikapi secara realistis, karena mereka punya alasan bahwa bila mengkampanyekan Prabowo yang diuntungkan adalah Gerindra," kata Ray dalam keterangannya, Senin (29/10).

Sehingga, wajar PAN dan PKS memilih untuk fokus ke Pileg. "Kalau mereka harus all out ke partai kan yang diuntungkan Partainya," kata dia lagi.

Terlebih ada parliamentary threshold di mana saat ini, PAN dan PKS menyadari masih mengantongi 3%. "Mereka menyadari, suara mereka masih 3%, dari yang dibutuhkan yakni 4%. Kalau tidak mereka tidak akan lolos," ujar dia.

 Tak hanya itu, lanjut dia, PAN dan PKS cukup jeli dalam hal ini. Mereka melihat vigur di Prabowo itu tak berimbas ke Partai. Maka, mereka lebih memilih All Out ke Partainya masing-masing.

"Saya bilang tadi, mereka melihat vigur Prabowo tak berimbas ke partai, terutama PKS melihat ini," katanya.

Dihubungi terpisah, pengamat politik Afriadi Rosdi menangkap kesan PKS menganggap Prabowo Subianto tak laku dijual di Pilpres 2019. 

Pertama, PKS kemungkinan menganggap Prabowo sudah tak laku dijual, tidak bisa lagi mengangkat elektabilitas Prabowo-Sandi dalam mengejar ketertinggalan dari pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

"Jadi, partai-partai pendukung, termasuk PKS hanya akan menghabiskan energi jika mengampanyekan Prabowo," ujar Afriadi melalui keterangannya, Minggu (28/10).




TERBARU

[X]
×