kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.254   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Realisasi subsidi BBM per Agustus capai Rp 162 T


Senin, 13 Oktober 2014 / 17:05 WIB
Realisasi subsidi BBM per Agustus capai Rp 162 T
ILUSTRASI. Aktivitas pabrik?kelapa sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT).


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Salah satu pos belanja negara yang bakal terserap maksimal atau bahkan berpotensi melewati pagu adalah subsidi bahan bakar minyak (BBM). Hingga 29 Agustus 2014, realisasi anggaran subsidi BBM mencapai 65,9% dari target.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan, realisasi subsidi BBM hingga 29 Agustus sebesar Rp 162,4 triliun atau 65,9% dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 yang sebesar Rp 246,5 triliun. Realisasi subsidi energi secara keseluruhan hingga Agustus sebesar 63%.

Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, realisasi subsidi BBM hingga akhir tahun akan mendekati pagu. "Udah pasti itu," ujar Bambang di Jakarta, Senin (13/10).

Meskipun begitu, dengan outlook penerimaan pajak yang diperkirakan akan short fall hingga Rp 75,2 triliun, Bambang optimis akan menjaga defisit tidak lewat dari pagu 2,4% dari PDB dalam APBN-P 2014. Sebab  untuk mengantisipasi penerimaan yang loyo tahun ini, Kemkeu meminta masing-masing kementerian/lembaga (K/L) untuk kembali melakukan penghematan.

Sebelumnya dalam APBN-P 2014 pemerintah telah memangkas anggaran belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp 43 triliun. Kali ini Kemkeu sedang menunggu rincian belanja yang bisa kembali dihemat tiap-tiap lembaga negara tersebut. Belanja yang bisa dihemat ini, diakui Dirjen Anggaran Askolani, bukanlah belanja modal melainkan belanja rutin seperti perjalanan dinas dan belanja barang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×