kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Raih penghargaan KPK, audit anggaran Kemtan harus dilakukan


Senin, 10 Desember 2018 / 16:39 WIB
Raih penghargaan KPK, audit anggaran Kemtan harus dilakukan
ILUSTRASI. Kantor Kementerian Pertanian


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penghargaan yang diberikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Kementerian Pertanian (Kemtan) dalam hal pengendalian gratifikasi, bukan berarti semua program kerja kementerian ini tak bisa dievaluasi. 

Justru, dengan pemberian penghargaan itu, semua anggaran program di kementan harusnya diaudit investigatif oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan hasilnya diumumkan ke publik.  Apalagi belakangan, validitas data kementerian ini menjadi pertanyaan. Dan itu otoritasnya harusnya ada di BPS. 

"Kalau audit wajib itu. Karena anggaran kalau tidak sesuai data, maka akan terjadi pemborosan," kata Misbah Hasan, Sekretaris Jenderal Fitra (Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran, dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Senin (10/12).

Misbah meminta BPK mengaudit investigatif terhadap program cetak sawah milik Kementerian Pertanian. Sebab, belakangan, terjadi perbedaan data antara Kementan dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang. 

Misbah mengatakan, perbedaan data ini terjadi karena minimnya koordinasi antar lembaga. "Perlu dilakukan audit. Selama ini pola koordinasinya kan lemah, sehingga masing-masing kementerian atau lembaga, punya data masing-masing dan punya ego sektoral," tutur Misbah.

Pemerhati anggaran pemerintah Yenny Sucipto mengemukakan senada. Ia mengatakan, penghargaan yang diberikan oleh hanya berdasarkan kuantitatif terkait penyerapan anggaran kementerian.

Menurut Yenny, penghargaan ini bukan berarti Kementan menjalankan programnya dengan baik. Itu sebabnya, penghargaan ini sering menjadi penilaian tersendiri mengenai indikator yang diberikan kepada Kemtan. 

Contohnya, program cetak sawah. Terkait program ini, Kementan dinilai belum melakukan tugasnya dengan baik. Awalnya, Kemtan menargetkan mencetak 12.000 hektare (ha) sawah pada 2018. Realisasinya hingga saat ini baru mencapai 6.402 ha. "Penghargaan ini hanya sejauh mana Kementan menjalankan program secara kuantitatif. Sedangkan secara kualitatif tidak. Contohnya, cetak sawah," ujar Yenny. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×