kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pusat perbelanjaan tak lagi sedia kantong plastik


Sabtu, 11 Mei 2013 / 10:30 WIB
Pusat perbelanjaan tak lagi sedia kantong plastik
ILUSTRASI. Daftar promo top up game online pakai GoPay (Google Play, Codashop, Unipin, Itemku)


Reporter: Amal Ihsan Hadian | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Pelarangan penyediaan kantong plastik di toko retail di Jakarta hendak diberlakukan. Upaya ini untuk mendukung pengurangan sampah plastik di kalangan masyarakat.

Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk mendukung pengurangan konsumsi kantong plastik di wilayah ibu kota.

"GIDKP mengusulkan satu hari tanpa kantong plastik, namun Wagub DKI malah menawarkan satu bulan," kata Tiza Mafira penggagas petisi www.change.org/pay4plastic di Jakarta, Jumat (10/5/2013).

Menurut Tiza, dalam rangka HUT Jakarta, Pemprov DKI akan mengeluarkan himbauan kepada 74 toko retail yang mengikuti Jakarta Festival Great Sale (JFGS), untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Sebanyak 74 toko ini dihimbau untuk tidak menyediakan kantong plastik secara gratis, dan menyediakan tas belanja alternatif yang dapat dipakai kembali, antara 1-30 Juni.

"Komitmen luar biasa dari Pemprov DKI. Kami berharap himbauan ini tidak berhenti di bulan Juni, tapi menjadi sebuah praktek yang berkelanjutan," ujar Tiza.

Tiza memulai petisi di Change.org menjelaskan setelah banjir besar melanda Jakarta, ia melihat limbah plastik yang banyak dan menjadi salah satu penyebab banjir. Kampanye #pay4plastic ditujukan kepada pusat perbelanjaan besar untuk tidak menyediakan kantong plastik secara gratis dan mengajak pelanggan menggunakan tas belanja yang dapat digunakan kembali.

Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik merupakan koalisi yang terdiri dari Greeneration Indonesia, WWF, LeafPlus, dan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan hidup.

Menurut Arief Aziz, Co-Founder Change.org Indonesia,GIDKP termasuk yang tercepat mendapatkan respon dari yang dipetisikan. Namun, agar himbauan ini dapat berkelanjutan, dibutuhkan tanda tangan yang lebih banyak lagi.

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Jakarta menghasilkan 8.000 ton sampah dan 13,25 persen atau sekitar 1.060 ton adalah sampah plastik dan sebagian dari volume ini adalah kantong plastik.

Kompas.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×