kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Proyek PLTA akan optimalkan potensi 203 bendungan


Jumat, 28 November 2014 / 10:32 WIB
Proyek PLTA akan optimalkan potensi 203 bendungan
IHSG Rawan Terkoreksi Pada Perdagangan Selasa (13/6), Simak Saham Rekomendasi Analis


Reporter: Benedictus Bina Naratama | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) masih mengkaji 203 bendungan atau waduk di seluruh Indonesia agar dimanfaatkan sebagai energi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU-Pera Mudjiadi menargetkan Desember mendatang,  kajian terhadap 203 bendungan tersebut akan rampung. Kajian dilakukan guna mengetahui kelayakan pembangunan PLTA di masing-masing bendungan. "Sebanyak 203 bendungan ini belum ada PLTA -nya. Kami sedang menganalisa kapasitas dan potensinya," ujarnya, Kamis (27/11).

Setelah kajian sisi teknis dan ekonomis selesai, pemerintah akan menawarkan proyek ini kepada investor yang berminat untuk membangun PLTA. 

Saat ini, sudah ada empat bendungan yang dianggap siap dibangun PLTA. Keempat bendungan tesebut berada di sekitar Sungai Berantas, Jawa Timur, yaitu di Lodoyo, Karangkates Tahap III, Karangkates Tahap IV di Malang serta bendungan Kesamben, Blitar. 

Dia memperkirakan investasi yang harus dikucurkan investor PLTA ini sekitar US$ 2 juta per satu Megawatt (MW). "Tapi, nilai ini masih bisa berubah tergantung lokasi bendungan," tuturnya.

Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono bilang bahwa saat ini instansinya bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sedang menggodok Peraturan Presiden (Perpres) yang menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membangun PLTA di sejumlah bendungan. Penugasan perusahaan pelat merah ini dimaksudkan agar pembangunan PLTA tidak membebani APBN.  

Penugasan pembangunan PLTA kepada BUMN tersebut dikarenakan PLTA memiliki imbal hasil investasi sehingga bisa menarik investor untuk membangun. "Bangun bendungan selama ini bukan investasi, makanya digunakan APBN," ujarnya.

Indonesia menyimpan potensi sumber daya air untuk PLTA yang besar, sekitar 75.000 Megawatt dari bendungan ini dengan potensi sumber daya air sebesar 3.900 miliar meter kubik per tahun. "Untuk itu, bendungan ini harus multiguna Salah satunya sebagai sumber energi bagi PLTA," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×