Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: Tim Riset DBS: Transisi Politik Tak Akan Membahayakan Momentum Ekonomi 2024
"Tidak hanya dari APBN penuh untuk anggaran dua juta rumah? Tentu saja tidak, itu campuran. Jika tidak menggunakan campuran, tidak akan mencukupi," tambahnya.
Pihaknya sedang mengevaluasi kemungkinan peningkatan anggaran dalam sektor perumahan jika Ganjar-Mahfud terpilih sebagai presiden pada tahun 2024.
Selain itu, Ganjar juga merencanakan program penyediaan KPR dengan suku bunga rendah dan tenor yang panjang. Rincian terkait jangka waktu dan kriteria penerima manfaat, termasuk pekerja informal, masih dalam proses evaluasi.
Namun, di samping aspek keuangan, kita juga memerlukan ekosistem yang mendukung pembangunan dan pengembangan perumahan, khususnya bagi masyarakat kalangan bawah.
Baca Juga: Ekonom: Janji-Janji Populis Bacapres Perlu Pertimbangan Ruang Fiskal yang Ada
Pembiayaan dalam konteks ini menjadi hal penting, tidak hanya terbatas pada suku bunga rendah, tetapi juga memperhatikan tenor yang panjang. Dengan demikian, kebijakan ini perlu dirancang untuk berjalan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Jadi, suku bunga yang rendah dalam konteks ini harus berlangsung dalam jangka waktu yang mencukupi sehingga para pengembang memiliki kepastian usaha di wilayah tersebut.
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud juga sedang mempertimbangkan usulan dari para pengembang yang berharap adanya pembentukan kementerian khusus yang fokus menangani sektor perumahan.
"Telah ada diskusi mengenai perlunya fokus pada perumahan dalam konteks perkotaan dan lingkungan hidup. Saat ini, masih dalam tahap kajian, dan mungkin nama kementerian yang diusulkan adalah Kementerian Perumahan, Perkotaan, dan Lingkungan Hidup. Namun, perlu dicatat bahwa ini masih dalam tahap pertimbangan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News