kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pro kontra SBY jadi kandidat Ketum Demokrat


Senin, 25 Maret 2013 / 13:06 WIB
Pro kontra SBY jadi kandidat Ketum Demokrat
ILUSTRASI. Generasi milenial memperlihatkan aplikasi BRINS Mobile saat event literasi asuransi milenial BRINS di Jakarta, Kamis (28/10).?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengatakan, ada kemungkinan, pada kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Bali nanti, nama Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan diusung sebagai Ketua Umum Partai. Aspirasi dari DPD Demorkat se-Indonesia itu, menurut Amir, sudah tepat dan layak dipertimbangkan.

"Saya kira aspirasi dari daerah memang seperti itu adanya (SBY sebagai ketua umum), saya kira sangat wajar dan tulus. Karena kondisi partai kami yang darurat, saya kira aspirasi daerah itu sangat tepat pada situasi seperti ini," ujar Amir yang juga Menteri Hukum dan HAM ini usai mendampingi SBY menerima Presiden Liberia di Istana Merdeka, Senin (25/3).

Amir mengatakan, tidak ada yang aneh atas usulan dari kader di daerah untuk menjadikan SBY sebagai ketua umum partai. Pasalnya, SBY dianggap sebagai pemersatu dan pendiri partai tersebut. Maka, dalam kondisi darurat yang rawan perpecahan internal, kehadiran SBY sebagai ketua umum tentu diharapkan bisa mempersatukan dan mendongkrat popularitas Partai Demokrat setelah terpuruk oleh korupsi yang menjerat sejumlah kader pentolannya.

Namun, terkait usulan tersebut, Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana kurang sreg. Bhatoegana menilai, usulan itu tidak tepat dari segi kepatutan rasa. Dalam kacamata Bhaoegana, SBY terlalu sibuk dalam tugas-tugas sebagai Kepala Negara dan kurang elok dalam rangka regenerasi dalam internal partai. Ia berharap agar calon ketua umum Partai Demokrat merupakan orang internal partai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×