kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Prediksi Juli mendatang inflasi semakin tinggi


Senin, 02 Juni 2014 / 16:30 WIB
Prediksi Juli mendatang inflasi semakin tinggi
ILUSTRASI. Inflasi tinggi masih berpotensi terjadi di semester pertama tahun ini akibat efek lanjutan kenaikan harga BBM pada September 2022.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Mei terjadi inflasi sebesar 0,16%. Dua bulan ke depan yaitu Juni dan Juli potensi inflasi akan semakin besar.

"Juni dan Juli itu harus diwaspadai karena ada liburan, lebaran dan musim ajaran baru. Kumpul di situ," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo usai konferensi pers BPS di Jakarta, Senin (2/6).

Karena itu, menurut Sasmito, inflasi pada bulan Juni dan Juli perlu diwaspadai, terutama pada bulan Juli yang memang akan menjadi puncak inflasi. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) pun sudah menjelaskan untuk mewaspadai bulan Juli yang akan menjadi puncak inflasi.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo bilang sebagai antisipasi, BI akan memperkuat kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah yang sudah ada dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Meskipun akan tinggi, Perry menjelaskan kalau inflasinya tidak akan setinggi tahun lalu.

Asal tahu saja, inflasi Juli 2013 mencapai 3,29%. Hal ini disebabkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Juni 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×