kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.672.000   -6.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.585   -130,00   -0,79%
  • IDX 6.271   -214,85   -3,31%
  • KOMPAS100 907   -39,76   -4,20%
  • LQ45 704   -27,76   -3,80%
  • ISSI 197   -7,32   -3,58%
  • IDX30 365   -13,68   -3,62%
  • IDXHIDIV20 445   -14,85   -3,23%
  • IDX80 103   -4,03   -3,77%
  • IDXV30 108   -4,81   -4,27%
  • IDXQ30 120   -4,00   -3,23%

Prediksi Juli mendatang inflasi semakin tinggi


Senin, 02 Juni 2014 / 16:30 WIB
Prediksi Juli mendatang inflasi semakin tinggi
ILUSTRASI. Inflasi tinggi masih berpotensi terjadi di semester pertama tahun ini akibat efek lanjutan kenaikan harga BBM pada September 2022.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Mei terjadi inflasi sebesar 0,16%. Dua bulan ke depan yaitu Juni dan Juli potensi inflasi akan semakin besar.

"Juni dan Juli itu harus diwaspadai karena ada liburan, lebaran dan musim ajaran baru. Kumpul di situ," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo usai konferensi pers BPS di Jakarta, Senin (2/6).

Karena itu, menurut Sasmito, inflasi pada bulan Juni dan Juli perlu diwaspadai, terutama pada bulan Juli yang memang akan menjadi puncak inflasi. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) pun sudah menjelaskan untuk mewaspadai bulan Juli yang akan menjadi puncak inflasi.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo bilang sebagai antisipasi, BI akan memperkuat kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah yang sudah ada dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Meskipun akan tinggi, Perry menjelaskan kalau inflasinya tidak akan setinggi tahun lalu.

Asal tahu saja, inflasi Juli 2013 mencapai 3,29%. Hal ini disebabkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Juni 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×