kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.991.000   -25.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.870   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.634   96,11   1,47%
  • KOMPAS100 956   17,31   1,84%
  • LQ45 745   14,47   1,98%
  • ISSI 210   1,42   0,68%
  • IDX30 387   9,07   2,40%
  • IDXHIDIV20 467   9,05   1,98%
  • IDX80 108   1,86   1,75%
  • IDXV30 114   1,02   0,91%
  • IDXQ30 127   3,44   2,78%

Prabowo Izinkan Indonesia Ekspor Beras ke Sejumlah Negara


Rabu, 23 April 2025 / 18:01 WIB
Prabowo Izinkan Indonesia Ekspor Beras ke Sejumlah Negara
ILUSTRASI. Presiden Prabowo Subianto menekankan ekspor beras tersebut akan tetap memperhitungkan biaya produksi, distribusi, dan administrasi. Serta tetap dilandasi oleh semangat solidaritas dan tanggung jawab global.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto menyampaikan kebanggaannya terhadap kemajuan sektor pertanian Indonesia yang kini tak hanya cukup untuk kebutuhan dalam negeri. Namun juga mulai diminati negara lain. 

Menurut Prabowo, hasil produksi pertanian dalam empat bulan terakhir menunjukkan lonjakan signifikan hingga membuat beberapa negara meminta bantuan pangan dari Indonesia. 

Hal ini dianggap sebagai lompatan besar dari posisi Indonesia sebelumnya yang dikenal sebagai pengimpor pangan.

“Beberapa negara minta agar kita kirim beras ke mereka, saya izinkan dan saya perintahkan kirim beras ke mereka dan kalau perlu atas dasar kemanusiaan,” kata Prabowo saat peluncuran Gerina di Sumatra Selatan, Rabu (23/4).

Baca Juga: Mentan Klaim Malaysia Minta Impor Beras Beras dan Teknologi Pertanian dari Indonesia

Prabowo menekankan ekspor beras tersebut akan tetap memperhitungkan biaya produksi, distribusi, dan administrasi. Serta tetap dilandasi oleh semangat solidaritas dan tanggung jawab global. 

“Kita jangan terlalu cari untung besar, yang penting ongkos produksi plus angkutan plus administrasi kembali. Kita buktikan bangsa Indonesia sekarang menjadi bangsa bukan bangsa yang minta-minta, tapi bangsa yang bisa membantu dan memberi bangsa lain,” ujar Prabowo.

Sebagai bagian dari program besar ini, pemerintah juga mendorong pembangunan gudang dan pendingin hasil panen di setiap desa. Serta memberikan truk pengangkut agar hasil pertanian tidak terbuang sia-sia. 

Prabowo mengungkapkan keprihatinannya atas banyak hasil panen petani yang rusak karena tidak sempat dipasarkan.

“Sekarang tiap desa akan punya gudang. Tiap desa akan punya kamar pendingin. Hasil apapun akan aman sampai dia mampu menjual. Dan tiap kooperasi akan kita beri truk,” kata Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa bangsa Indonesia tidak akan tunduk atau meminta-minta kepada negara lain. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bekerja, bukan mengeluh, dan membangun dari kekuatan sendiri.

“Kita buktikan hari ini bahwa Indonesia mampu. Bangsa yang mampu bukan bangsa yang menyerah, bukan bangsa yang kalah bukan bangsa yang minta-minta,” ucap dia. 

Sebelumnya, Malaysia disebut mengajukan permohonan kerja sama ketahanan pangan kepada Indonesia. Khususnya terkait pasokan beras dan transfer teknologi pertanian.

Permohonan ini disampaikan langsung Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia, Datuk Seri Mohammad Bin Sabu kepada Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, Selasa (22/4).

Baca Juga: Mentan Klaim Stok Beras Bakal Capai 4 Juta Ton, Tertinggi Sejak Indonesia Merdeka

Merespons hal tersebut, Menteri Amran menegaskan bahwa Indonesia saat ini tetap mengutamakan ketahanan pangan nasional.

Pemerintah belum membuka peluang ekspor beras sebelum memastikan ketersediaan stok dalam negeri berada pada level aman.

"Untuk sementara, kita harus menjaga ketersediaan dan keamanan stok dalam negeri terlebih dahulu. Ketahanan pangan nasional adalah prioritas utama. Setelah itu tercapai, baru kita dapat mempertimbangkan dukungan lebih lanjut kepada negara sahabat," ujar Amran.

Selanjutnya: Apakah Anak-Anak Boleh Minum Kopi? Ini Jawabannya!

Menarik Dibaca: Apakah Anak-Anak Boleh Minum Kopi? Ini Jawabannya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×