Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
Defisit fiskal dengan cepat diturunkan menjadi 1,7% dari PDB pada tahun 2023. Rekam jejak fiskal Indonesia yang kuat sebagian mencerminkan dukungan luas di seluruh spektrum politik untuk mematuhi pagu defisit.
Hasil awal dari pemilu legislatif yang juga diadakan pada 14 Februari mengindikasikan bahwa jika kemenangannya dikonfirmasi, Prabowo perlu membentuk koalisi multi-partai untuk memerintah dengan suara mayoritas.
Dalam penghitungan sementara pada tanggal 19 Februari, dengan lebih dari setengah suara yang telah dihitung, partai Gerindra-nya berada di posisi ketiga.
Hubungan Prabowo dengan presiden yang sedang menjabat, Joko Widodo, yang putranya merupakan calon wakil presiden dinilai dapat memfasilitasi upaya-upaya untuk membangun koalisi yang lebih luas.
Lebih dari 80% anggota legislatif di parlemen yang akan datang berasal dari partai-partai yang mendukung pemerintahan Jokowi.
Fitch mengafirmasi peringkat 'BBB' Indonesia dengan Outlook Stabil pada September 2023.
Baca Juga: Pemilu Lancar, Begini Prospek Pasar Properti dan KPR Tahun 2024
Pada saat itu Fitch menyebutkan bahwa peningkatan material dalam beban utang publik Indonesia, yang membawanya lebih dekat ke tingkat kategori 'BBB', dapat menyebabkan tindakan peringkat negatif.
Sebaliknya, peningkatan yang nyata pada rasio pendapatan/PDB pemerintah yang mendekati level negara-negara lain di Indonesia akan meningkatkan fleksibilitas keuangan publik dan memperkuat profil kredit Indonesia.
Menurutnya, ada kemungkinan bahwa pergantian kepemimpinan dapat mempengaruhi tren dalam metrik tata kelola pemerintahan Indonesia.
Skor Indikator Tata Kelola Bank Dunia untuk efektivitas pemerintahan, kualitas peraturan dan supremasi hukum menguat di bawah pemerintahan Jokowi, membawa standar tata kelola secara keseluruhan lebih dekat ke median untuk negara kategori 'BBB'.
"Meskipun demikian, kami berpendapat bahwa dampak dari setiap kebijakan yang mempengaruhi tata kelola pemerintahan akan membutuhkan waktu untuk dirasakan, dan kemungkinan tidak akan mendorong perubahan peringkat utang dalam waktu dekat," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News