kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Prabowo dinilai tak punya konsep jelas reforma agraria


Selasa, 19 Februari 2019 / 15:15 WIB
Prabowo dinilai tak punya konsep jelas reforma agraria


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

Sindiran Cak Lontong

"Kami punya pandangan berbeda, Yang dikerjakan Pak Jokowi dan pemerintahannnya menarik dan populer untuk 1-2 generasi. Tapi tanah tidak tambah dan bangsa indonesia tambah, tiap tahun 3,5 juta. Jadi kalau bapak bangga dengan bagi 12 juta, 20 juta pada saatnya kita tidak punya lahan untuk dibagi. Jadi bagaimana nanti masa depan anak cucu kita," ujar Prabowo.

Menurut Prabowo strategi yang bakal ia pakai dalam reforma agraria nanti adalah pasal 33 UUD 1945 di mana bumi dan kekayaan di dalamnya dikuasai sebesar-besarnya oleh negara.

Pernyataan Prabowo ini menjadi pintu masuk Jokowi menyentil lawannya itu soal kepemilikan tanah yang tersebar di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah.

"Saya tahu Pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur sebesar 220 ribu hektare, juga di Aceh Tengah 120 ribu hektare," ucap Jokowi.

"Saya hanya ingin menyampaikan bahwa pembagian-pembagian seperti ini tidak dilakukan masa pemerintahan saya," ia menambahkan.

Prabowo mengklarifikasi soal ratusan ribu hektare tanah miliknya di kalimat penutup debat. Menurut Prabowo, apa yang disinggung Jokowi soal tanah ratusan ribu hektare itu benar adanya.

Prabowo menyatakaan ratusan ribu hektare tanah itu berstatus HGU. "Tadi disinggung tentang tanah yang saya kuasai ratusan ribu (hektar) di beberapa tempat, Itu benar, tapi itu adalah HGU, itu adalah milik negara," ujar Prabowo seperti dikutip dari tayangan live KompasTV.

Lantaran berstatus HGU, menurut Prabowo, sewaktu-waktu tanah tersebut bisa diambil kembali oleh negara.

"Setiap saat negara bisa ambil kembali, dan kalau untuk negara saya rela mengembalikan itu semua," ungkap Prabowo.

Namun, Prabowo menyatakan tak akan mengembalikan tanah itu jika hanya nantinya jatuh ke orang asing.

"Daripada jatuh ke orang asing lebih baik saya yang kelola karena saya nasionalis dan patriot," ucap Ketua Umum Gerindra itu.

Prabowo yang sudah tak memiliki kesempatan menanggapi serangan Jokowi hanya tersenyum. Nah, Cak Lontong pun berkomentar berisi sindiran sepertinya untuk Prabowo.

Menurut dia, selama ini ada orang, tanpa menyebut nama Prabowo, yang mengatakan tanah di Indonesia dikuasai segelintir orang.

Cak Lontong menilai hal tersebut sebagai bentuk protes, namun orang yang mengatakan itu ternyata sedang pamer kalau tanahnya banyak.

"Saya kira kalau selama ini ada yg bilang 'tanah di Indonesia dikuasai segelintir orang' itu adalah sebuah protes eh ternyata itu adalah PAMER.... Mikir!!" cuit Cak Lontong.

Cuitan Cak Lontong disikapi serius oleh Muhammad Said Didu, mantan staf khusus menteri ESDM.

Ia menjelaskan kepada Cak Lontong apa itu HGU. Menurut Said Didu, HGU adalah milik negara yang diberikan hak guna kepada perusahaan dengan waktu tertentu bukan kepada pribadi.

"Berarti salah kalau itu dialamatkan seakan milik pribadi," kata Said Didu melalui akun Twitternya @saiddidu membalas cuitan Cak Lontong.

Penjelasan Said Didu dikomentari Frimanda P. Gintings di akun @frimanda. Frimanda menambahkan keterangan Said Didu.

"Pak said, walaupun HGU itu milik Negara, tp HGU itu berarti hak utk menguasai tanah Negara untuk dikuasai selama periode tertentu

Dikuasai berbeda dengan dimiliki

Karena HGU dpt dijadikan hak tanggungan pak

Anda sbagai seorang mantan komisioner BUMN dan Menteri, moso gak ngerti?" cuit Frimanda.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kuasai Ratusan Ribu Hektare Lahan, Konsep Reforma Agraria Prabowo Tak Jelas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×