kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Potensi kekurangan pajak tahun ini Rp 180 T


Kamis, 09 April 2015 / 16:03 WIB
Potensi kekurangan pajak tahun ini Rp 180 T
ILUSTRASI. Promo Klinik Natasha Spesial Hari Sumpah Pemuda Periode 28 Oktober 2023.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Penerimaan pajak tahun ini diperkirakan akan mengalami shortfall sebesar Rp 180 triliun. Hal tersebut disampaikan oleh mantan Direktur Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, Darmin Nasution dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Kamis (9/4).

Mengacu pada target penerimaan pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015, target pertumbuhan penerimaan pajak tahun ini bukanlah 31,4% dibanding tahun 2014 lalu. 

Menurut Darmin, target pertumbuhan penerimaan pajak tahun 2015 seharusnya 38,7% dengan asumsi tidak memasukkan penerimaan pajak PPh minyak dan gas bumi (migas), akibat rendahnya harga minyak mentah.

“Kalau kita ambil perkiraan optimis dan sangat optimis, rasanya pertumbuhan penerimaan pajak tidak akan melampaui 15%-20%. Apalagi kalau dihitung tanpa PPh migas yang harusnya 38,7%, sekalipun tercapai 20%, shortfall-nya 17,8%, setara Rp 180 triliun,” kata dia.

Darmin menjelaskan, jika Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerin Keuangan tidak melakukan upaya ekstra, maka pertumbuhan generik pajak pada tahun ini diperhitungkan hanya akan mencapai 10,5%. Angka tersebut dengan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8% dan inflasi 4,4%.

Akan tetapi, jika dihitung dengan asumsi inflasi 6,5%, maka penerimaan pajak pada tahun ini diperkirakan mencapai 12%, tanpa extra effort.

"Tapi menurut saya, selain extra effort ada hal lain yang perlu dirancang, yaitu pengamanan. Bagaimana mengelola (potensi) shortfall yang besar (tersebut), supaya ABPN tetap berjalan?” pungkas dia. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×