kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Polri kantongi ciri pelaku penyerangan LP Cebongan


Rabu, 27 Maret 2013 / 16:45 WIB
Polri kantongi ciri pelaku penyerangan LP Cebongan
ILUSTRASI. Penjualan kendaraan bermotor di pusat penjualan mobil Tangerang Selatan, Senin (4/10). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/04/101/2021.


Reporter: Amal Ihsan Hadian | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Kepolisian telah mengantongi ciri-ciri pelaku penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Ciri-ciri pelaku didapat dari keterangan saksi dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Artinya apakah dialek, perawakan, ciri-ciri, alat-alat apa yang dipakai, pasti digali di situ. Itu namanya proses olah TKP. Proses pemeriksaan bisa terbangun seperti apa profil pelaku," terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di sela-sela Rakernis Humas Polri, Hotel Maharadja, Jakarta Selatan, Rabu (27/3/2013).

Namun, untuk kepentingan penyidikan, Boy mengatakan, pihaknya belum dapat mengungkapkan hal tersebut. Boy mengaku, penyidik juga belum mengerucut pada sebuah nama atau kelompok penyerangan. "Penyelidikannya konvensional dan nonkonvensional. Konvensional itu dilakukan secara manual, sementara nonkonvensional (Polri) memanfaatkan teknologi. Kita belum sampai dari kelompok mana-mana," katanya.

Hingga kini, kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap 45 saksi pada kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan di Sleman, Yogyakarta. Total saksi tersebut terdiri dari 13 petugas lapas dan 32 narapidana dan tahanan. Berdasarkan keterangan saksi, pelaku sekitar 17 orang berbadan tegap. Mereka mengenakan penutup wajah, pakaian bebas, rompi hitam, dan sepatu PDL. Tim penyidik juga menunggu hasil uji balistik dari proyektil maupun selongsong peluru yang ditemukan di lokasi. Saksi menduga pelaku mengunakan senjata AK-47 dan jenis FN.

Seperti diberitakan, gerombolan bersenjata api laras panjang, pistol, dan granat datang menyerang lapas, Sabtu (23/3/2013) dini hari. Dalam peristiwa itu, empat tersangka kasus pembunuhan anggota Kopassus, Sersan Satu Santosa, ditembak mati. Keempatnya adalah Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, dan Yohanes Juan Manbait.

Serangan pelaku dinilai sangat terencana. Mereka melakukan aksinya dalam waktu 15 menit dan membawa CCTV lapas. Pelaku diduga berasal dari kelompok bersenjata yang terlatih.

Kompas.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×