kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

SBY perintahkan TNI bantu ungkap identitas pelaku


Selasa, 26 Maret 2013 / 15:31 WIB
SBY perintahkan TNI bantu ungkap identitas pelaku
ILUSTRASI. Anda Tinggal di Wilayah Tanah Masam? Bakal Cocok Tanam 5 Tanaman Ini!


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menginstruksikan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Agus Suhartono untuk bekerjasama dengan Kepolisian dalam mengungkap identitas pelaku penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Presiden juga telah menginstruksikan Panglima TNI agar seluruh jajarannya memberikan kerja sama penuh ikut membantu Polri.

"Presiden menegaskan bahwa kewibawaan Negara harus dipulihkan dan kepercayaan rakyat terhadap hukum tidak boleh berkurang karena peristiwa ini," ujar Daniel, Selasa (26/3).

Daniel menjelaskan bahwa presiden menilai penyerangan dan pembunuhan brutal terhadap empat tahanan di Lapas Cebongan merupakan serangan langsung terhadap kewibawaan negara. Hal itu telah melahirkan ancaman serius terhadap rasa aman publik.

Serangan tersebut juga telah memporak porandakan kepercayaan umum terhadap supremasi hukum di Indonesia. Atas kejadian itu, lanjut Daniel, Presiden telah memerintahkan Kapolri untuk melakukan semua tindakan yang mungkin untuk mengungkap pelaku dan memastikan semua yang terlihat diadili di depan hukum.

Sementara itu, Presiden telah menerima laporan dari Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan bahwa saat ini Mabes Polri telah memimpin langsung langkah penyelidikan atas serangan itu. Presiden juga menerima update setiap saat dan memastikan terdapat kemajuan pengungkapan identitas para pelaku. Presiden SBY menyeru agar masyarakat ikut memberi dukungan dan mengawal proses penyelidikan ini.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan pihaknya tidak akan terlibat dalam penyelidikan penyerangan di Lapas Cebongan karena tidak terkait langsung dengan anggota TNI. Ia menilai kewenangan mengungkap penyerangan itu ada pada kepolisian. Tapi ia berjanji jika dalam penyelidikan kepolisian penyerangan terindikasi dilakukan anak buahnya, maka TNI akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Seperti diberitakan, empat tahanan Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta yang dititipkan di Lapas Sleman menjadi korban pembunuhan oleh gerombolan bersenjata tidak dikenal, pada Sabtu (22/3) pukul 02.00 WIB. Gerombolan bersenjata itu berhasil menguasai Lapas, menganiaya para sipir, dan melakukan eksekusi 4 orang tahanan di depan 31 tahanan lain yang berada dalam satu sel dengan para korban.

Keempat tahanan itu adalah terdakwa kasus pembunuhan terhadap Sertu Heru Santosa, anggota Grup II Komando Pasukan Khusus (Kopasus) Kandang Menjangan, Kartasura. Kepala Polda DIY menjelaskan, dari tubuh keempat korban, ditemukan 31 proyektil peluru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×