Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Kepolisian belum menemukan hubungan aksi penembakan yang terjadi di Aceh dengan pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung. Kepala Polisi Jenderal Timur Pradopo mengaku sedang mengusut penembakan tersebut.
"Sekali lagi belum mengarah ke sana. Semua kaitannya masalah kejahatan dan menggunakan senjata api, kita tunggu hasil pemeriksaan," katanya, Selasa (3/1).
Polisi tengah mengindentifikasi proyektil, selongsong peluru yang digunakan. Disamping itu, penyidik juga telah memeriksa lima saksi mata.
Kondisi keamanan di Aceh mulai terganggu menyusul ada aksi penembakan misterius pada 1 Januari 2012. Penembakan misterius menghantui wilayah Aceh Utara sekitar pukul 21.30 WIB. Satu orang tewas, dan satu kritis.
Sehari sebelumnya, para pekerja kabel Telkom yang berada di dalam mess, Kecamatan Jempa, Bireun, diberondong senjata api oleh orang tidak dikenal dan menggunakan helm, sekitar pukul 21.00 WIB. Tiga orang tewas sedangkan tujuh orang mengalami luka-luka.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono siap membantu Kepolisian mengungkap kasus ini. "Kami selalu memback up Kepolisian manakala kepolisian memerlukan atau meminta bantuan kepada kita," katanya, Selasa (3/1).
Sejauh ini, TNI memutuskan tidak akan menambah jumlah personil di provinsi tersebut. Pasalnya, NAD merupakan daerah otonomi khusus sehingga TNI tidak dapat secara gegabah menambah jumlah personil di sana.
Apalagi, Agus menilai kekuatan TNI yang bertugas di Serambi Mekkah tersebut sudah memadai. "Kekuatan wilayah yang ada di sana cukup mampu untuk memback up kepolisian dalam rangka keamanan di sana," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News