Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan rasa duka cita kepada pemerintah dan rakyat Norwegia atas aksi penembakan dan pemboman di Oslo dan pulau Otoeya.
"Saya telah menulis surat kepada Perdana Menteri Jens Stoltenberg, mewakili pemerintah, rakyat dan negara Indonesia mengucapakan belasungkawa," kata SBY dalam pernyataan resmi di kantor Presiden, Senin (25/7).
Menurut SBY, aksi penembakan yang menewaskan 93 orang dan lebih dari 90 orang mengalami luka-luka sekaligus membuktikan bahwa aksi terorisme dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan dilakukan oleh kelompok manapun. "Ini tidak terbebas dari agama, suku, bangsa ataupun identitas yang lain. Terorisme adalah terorisme," katanya.
SBY mengutuk keras aksi teror tersebut. Dia yakni Norwegia dapat segera pulih dan dapat bangkit mengatasi tantangan ini.
Seperti diketahui, seorang pria bernama Anderd Behring Breivik yang kini telah ditetapkan menjadi tersangka, melakukan penembakan terhadap sejumlah remaja yang mengikuti perkemahan Partai Buruh di Pulau Otoeya, dekat Oslo, Norwegia.
Breivik yang diduga seorang fanatik sayap kanan dan seorang Kristen fundamentalis ini juga ditahan untuk kasus pengeboman di distrik pemerintahan Oslo yang menewaskan 7 orang, beberapa jam sebelum pembantaian dilakukan. Polisi setempat menyatakan, jika terbukti melakukan terorisme, dia akan menghadapi maksmimum 21 tahun penjara.
SBY mengatakan, Indonesia dan Norwegia memiliki kedekatan dalam hubungan bilateral kedua negara. Salah satunya, Indonesia dan Norwegia sama-sama menjadi pelopor untuk melakukan kerjasama internasional mensukseskan Millennium Development Goals (MDG's). "Ini membuktikan persahabatan yang terjalin sangat dekat. Kita patut berbagi manakala antara Norwegia dan Indonesia mengalami ujian," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News