Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dengan formasi baru ingin bergerak cepat untuk merekatkan hubungan dengan berbagai lembaga negara dan institusi penegak hukum. Langkah ini juga untuk menyelesaikan sejumlah persoalan yang belakangan ini menimbulkan kisruh. Pelaksana Tugas Ketua KPK Taufiequrachman Ruki mengatakan, ia dan komisioner lainnya akan langsung bertemu dengan Wakil Ketua Polri Komjen Badrodin Haiti sore ini.
"Saya ditemani satu atau dua komisioner akan ketemu Kapolri (Badrodin Haiti) jam 17.00 WIB, terutama (membahas) hubungan KPK dan Polri dan kasus-kasus yang berkaitan dengan KPK dan Polri," ujar Ruki di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (20/2).
Selain itu, kata Ruki, ia dan beberapa komisioner telah mengatur jadwal pertemuan dengan Jaksa Agung HM Prasetyo untuk membahas koordinasi kedua lembaga tersebut. "Kami meminta untuk memberi kesempatan saya dibantu satu-dua komisioner untuk membicarakan masalah-masalah teknis, termasuk perkuatan personel KPK dari kejaksaan," kata Ruki.
Ruki mengatakan, pimpinan KPK juga berencana bertemu dengan para hakim di Mahkamah Agung, tetapi belum mendapatkan konfirmasi. Ia membantah anggapan bahwa pertemuan tersebut untuk membahas sejumlah kasus terkait permasalahan yang terjadi saat ini, termasuk buntut dari putusan praperadilan.
"Tidak kasus, tapi courtesy call, etika kenegaraan. MA sebagai lembaga negara dan kami sebagai institusi negara," ujar Ruki.
Ruki bersama Johan Budi Sapto Prabowo dan Indriyanto Seno Adji resmi menjabat pimpinan sementara KPK setelah membacakan sumpah jabatan di Istana Negara pagi tadi. Mereka ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk mengisi kursi pimpinan KPK setelah Abraham Samad dan Bambang Widjojanto ditetapkan sebagai tersangka serta Busyro Muqoddas berakhir masa jabatannya pada Desember 2014. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News