kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,83   -3,71   -0.41%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Petuah Jokowi Buat Potensi Elektabilitas Capres yang Didukung Naik


Kamis, 01 Juni 2023 / 06:50 WIB
Petuah Jokowi Buat Potensi Elektabilitas Capres yang Didukung Naik
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo bersama Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Ganjar Pranowo saat meninjau panen raya padi


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan tidak akan netral dalam pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024. Namun cawe-cawe yang dimaksud ditujukan bagi kepentingan nasional.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, kencenderungan rata-rata calon presiden atau nama yang didukung Jokowi mengalami kenaikan elektabilitas.

Ia menyebut, seperti yang terjadi pada Prabowo Subianto yang elektabilitasnya naik usai secara tak langsung mendapat dukungan dari Jokowi. Adi menyebut, dalam event politik Jokowi dinilai kerap memberikan kode dukungan kepada Prabowo.

Baca Juga: Waketum Partai Demokrat Tanggapi Presiden Jokowi yang Cawe-Cawe

"Prabowo elektabilitasnya tak lepas dari endorsement atau dukungan yang diberikan secara kode keras oleh Jokowi di berbagai event politik," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (31/5).

Naiknya elektabilitas Prabowo menjadi bukti bahwa endorsement atau dukungan politik Jokowi memang dampak secara signifikan. Dimana para pemilih-pemilih Jokowi menurut Adi akan cenderung memilih calon yang kemungkinan akan diusung melalui endorsement Jokowi.

"Jadi tidak mengherankan sebenarnya elektabilitas capres tertentu seperti Prabowo yang ada stabilitasnya lagi naik signifikan itu ya salah satunya karena endorsement Jokowi. Jadi suka tidak suka petuah atau statement dan dukungan Jokowi itu jadi penting dalam politik pemilu di 2024," kata Adi.

Kemudian mengenai, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi. Ia menjelaskan jika tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi naik secara signifikan di atas 75% dan seterusnya. Maka kalimat-kalimat dan dukungan politik Jokowi akan jadi petuah Dalam meningkatkan dukungan pada calon tertentu.

"Akan menjadi kalimat sakti yang akan meningkatkan calon tertentu," ujarnya.

Hanya saja saat ini Adi menilai belum ada calon yang secara penuh didukung oleh Jokowi. Pasalnya ada dua nama yang disebut mendapat dukungan yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Pengamat Politik Sarankan Jokowi Netral, Tak Perlu Cawe-Cawe Sebagai Negarawan

"Problemnya orang bertanya kira-kira siapa calon yang sudah didukung oleh Jokowi. Selama ini kalau kita melihat politiknya Jokowi ini politik melalui relawan yang mendayung melalui dua nama Ganjar dan juga Prabowo. Sekalipun Jokowi kader PDIP tetapi di berbagai kesempatan misalnya Jokowi juga terbaca sikap politiknya itu mendukung Prabowo," jelasnya.

Ia mengatakan, meski kode keras kerap dilakukan Jokowi pada Prabowo di event politik namun pada akhirnya Jokowi diprediksi akan meletakkan dukungan penuh kepada Ganjar. Hal ini tak lain karena keduanya berada pada satu naungan partai politik yang sama.

"Endingnya ke Ganjar sepertinya. Apapun Jokowi itu kader PDIP bukan kader Gerindra," jelasnya.

Adapun soal beberapa kritik yang mendarat usai adanya statement cawe-cawe Jokowi menurutnya takkan membuat tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi akan turun drastis.

Para pendukung Jokowi kata Adi memiliki tingkat loyalitas yang tinggi dengan apapun manuver politik yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Pendukung jokowi rata-raya loyal dengan apapun manuver politik jokowi. Tak ngaruh terhadap kepuasan publik," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×