kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Petisi Investigasi Lion Air muncul di dunia maya


Minggu, 22 Februari 2015 / 09:28 WIB
Petisi Investigasi Lion Air muncul di dunia maya
ILUSTRASI. Kenali Ciri-ciri Baby Blues Syndrome Beserta Cara Mengatasinya


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kekacauaan penerbangan Lion Air sejak Rabu (18/2) di Bandara Internasional-Hatta dan merembet ke berbagai bandara lainnya membuat masyarakat marah. Di dunia maya, muncul petisi dukungan untuk Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan agar tegas terhadap Lion Air. Ada juga petisi yang tuntut CEO Lion Air Rusdi Kirana minta maaf.

"Selaku pengguna jasa angkutan udara, kami meminta agar Menteri Perhubungan tidak takut dan tidak tebang pilih untuk menindak tegas maskapai yang bermasalah walaupun Lion Air Group adalah milik Rusdi Kirana yang menjabat sebagai Wantimpres Presiden Joko Widodo," tulis seorang warga Yogyakarta bernama Ardy Pratama yang membuat petisi di Change.org Indonesia.

Lebih lanjut, petisi itu juga mengungkit sikap tegas dan responsif Jonan saat kasus kecelakaan Air Asia pada Desember 2014 lalu. Saat itu, Mantan Dirut KAI itu dinilai bertindak sangat tegas kepada Air Asia.

"Kejadian ini bukan hanya menyangkut kerugian materi dan waktu, namun juga menyangkut nama baik Indonesia di dunia penerbangan karena cukup banyak turis asing yang juga menjadi korban akibat delay tersebut," seperti tertera dalam petisi yang berjudul Investigasi menyeluruh kasus "delay" Lion Air itu.

Selain kepada Jonan, petisi itu juga meminta CEO Lion Air Rusdi Kirana untuk memastikan pembayaran ganti rugi benar-benar diberikan ke para para calon penumpang Lion Air yang terlantar akibat delay parah. Bahkan, Rusdi Kirana pun diminta untuk meminta maaf kepada publik akibat pelayanan buruk Lion Air selama ini.

"Menuntut Rusdi Kirana selaku pimpinan Lion Air Group meminta maaf dan memastikan ganti rugi kepada para penumpang yang mengalami kerugian materi dikarenakan keterlambatan selama berjam-jam," lanjut petisi itu.

Hingga Minggu (22/2) pagi, petisi itu sudah ditandatangani lebih dari 13.634 pendukung. Para pemberi dukungan petisi ini memang menyatakan kekecewaannya terhadap maskapai Lion Air. 

"Bosn melihat keadaan yg seolah2 menjadi kebiasaan yang wajar. Bosan pihak berwenang hanya tebang pilih dalam menangani permasalahan penerbangan di indonesia," tulis salah seorang pendukung bernama Indra Suhada.

Pendukung lain bahkan meminta segera dilakukan investigasi terhadap maskapai Lion Air.

"Mendukung investigasi menyeluruh kasus delay Lion Air. Semoga pemerintah tidak tebang pilih. Jika kemarin bisa tegas pada AirAsia, kenapa tidak pada Lion Air?? Smoga bukan karena sang pimpinan Lion Air Grup adalah orang dekat Presiden yaa ;) Tandatangan ini bukan karena sentimen kok, cuma peduli aja akan hak2 konsumen Indonesia yang suka terampas tanpa ada kompensasi dari perusahaan/pedagang/pebisnis...smoga kasus ini tidak terjadi lagi pada maskapai apapun, aamiin," tulis pendukung bernama Fanisa Gunawan

(Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×