kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Perundingan Perdagangan Bebas Putaran Kelima Indonesia-EAEU FTA Sepakati Tujuh Isu


Jumat, 26 Juli 2024 / 13:22 WIB
Perundingan Perdagangan Bebas Putaran Kelima Indonesia-EAEU FTA Sepakati Tujuh Isu
ILUSTRASI. Perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (Indonesia-EAEU FTA) telah menyelesaikan perundingan putaran ke-5


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (Indonesia-EAEU FTA) telah menyelesaikan perundingan putaran ke-5 yang berlangung di Malang pada 22-24 Juli 2024. 

Dalam perundingan ini kedua negara berhasil menyepakati tujuh isu perundingan yang dibahas. Selain itu, perundingan juga menyelesaikan 11 isu penting dari yang seluruhnya 15 isu. 

"Kesepakatan IEAEU-FTA ini nantinya menjadi pencapaian penting sebagai perjanjian perdagangan pertama Indonesia dengan mitra di kawasan Eurasia," jelas Direktur Perundingan Bilatral Kementerian Perdagangan RI Johni Martha dalam keterangannya, Jum'at (26/7). 

Adapun tujuh isu yang telah disepakati dalam putaran ini adalah teks bab perdagangan barang, sanitasi dan fitosanitasi, ketentuan akhir, ketentuan asal barang, kerja sama ekonomi, perdagangan melalui sistem elektronik, dan penyelesaian sengketa. 

Baca Juga: Pemerintah Bakal Tuntaskan Tiga Perjanjian Dagang Bebas Baru Tahun Ini

Sementara itu, isu tersisa yang belum disepakati antara lain bab ketentuan awal dan definisi umum, ketentuan umum dan kelembagaan, pengamanan perdagangan, dan persaingan usaha, termasuk pembahasan terkait finalisais akses pasar yang menjadi bagian dari salah satu bab teks di atas. 

"Deligasi dari kedua pihak menunjukan fleksibilitas dan komitmen tinggi, namun tetap menjaga kepentingan nasional masing-masing, sehingga berjalan dengan efektif dan konstruktif," kata Johni. 

Sebagai tambahan informasi, EAEU terdiri atas Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Armenia, dan Belarus. EAEU merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia, bukan hanya sebagai pasar ekspor nontradisional tetapi juga sebgai hub perdagangan internasional di kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah. 

Dengan perjanjian ini, akses pasar yang lebih baik dari negara anggota EAEU memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan volume perdagangan volume perdagangan dan dibersifikasi ekspor. 

Adapun pada 2023, total perdagangan Indonesia dan EAEU mencapai US$ 3,8 miliar. Nilai total perdagangan tersebut terdiri atas ekspor Indonesia ke EAEU sebesar US$ 1,1 miliar dan impor Indonesia dari EAEU sebesar US$ 2,7 miliar. 

Produk ekspor utama Indonesia ke EAEU adalah minyak sawit, kopra, perangkat televisi, serta mesin dan peralatan listrik. Sementara itu, produk impor Indonesia dari EAEU didominiasi batu bara, pupuk, produk setengah jadi besi baja bukan paduan dan gandum. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×