kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pertumbuhan ekonomi melambat, ekonom prediksi jumlah orang miskin melonjak


Selasa, 05 Mei 2020 / 12:11 WIB
Pertumbuhan ekonomi melambat, ekonom prediksi jumlah orang miskin melonjak
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (29/4/2020). Untuk mengatasai dampak pandemi virus corona (COVID-19), Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2020 tentang Penataan dan Penyed


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Anjloknya pertumbuhan ekonomi serta penerapan restriksi sosial dan mobilitas di berbagai wilayah sebagai akibat pandemi Covid-19, tidak hanya berpotensi mengakibatkan hilangnya lapangan kerja dalam jumlah besar, tetapi juga meningkatkan kemiskinan secara masif.

Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan bertambah 5,1 juta hingga 12,3 juta orang pada kuartal II-2020.

Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2020 sebesar 2,97%

Bahkan, potensi peningkatan kemiskinan lebih besar terjadi di perkotaan, yakni 3 juta hingga 9,7 juta orang.

Namun, apabila potensi penyebaran wabah dari wilayah perkotaan ke pedesaan tidak dapat dicegah, lonjakan jumlah kasus Covid-19 di wilayah pedesaan pun tak dapat dihindari.

Ekonom CORE Akhmad Akbar Susamto memprediksi pada skenario lebih berat, potensi pertambahan penduduk miskin mencapai 8,25 juta orang, dengan asumsi bahwa penyebaran Covid-19 lebih luas lagi dan kebijakan PSBB diberlakukan lebih luas di banyak wilayah di pulau Jawa dan beberapa kota di luar pulau Jawa.

“Total jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan berdasarkan skenario ini menjadi 33,9 juta orang, atau 12,8% dari total penduduk Indonesia,” kata Akhmad, Selasa (5/4).

Baca Juga: IHSG naik, intip rekomendasi sejumlah saham untuk perdagangan Selasa (5/5)

Akhmad bilang pada skenario sangat berat, potensi pertambahan penduduk miskin mencapai 12,2 juta orang, dengan asumsi bahwa penyebaran Covid-19 tak terbendung lagi dan kebijakan PSBB diberlakukan secara luas baik di pulau Jawa maupun luar Jawa, dengan standar yang sangat ketat.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×