Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, menggelontorkan Rp 110 triliun untuk social safety nett dan Rp 70,1 triliun untuk mendukung industri, termasuk menanggung pajak dan bea masuk dan melancarkan stimulus Kredit Usaha Rakyat. Ada juga Rp 150 triliun yang dianggarkan untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional.
Sebagai tambahan, pemerintah juga akan memperhatikan UMKM dengan memberi subsidi bunga 6% selama 3 bulan pertama dan 3% untuk 3 bulan kedua.
Meski begitu, Iskandar juga mengaku kalau stimulus yang telah digelontorkan itu tentu perlu waktu. Apalagi, dengan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang membuat perekonomian semakin goyah.
Baca Juga: Gara-gara corona, Amerika Serikat akan berutang US$ 3 triliun
"Namun pemerintah akan tetap berdaya dalam menjaga perekonomian dan daya beli masyarakat," ujar Iskandar.
Untuk selanjutnya, Iskandar masih optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 ini masih belum akan masuk ke pertumbuhan ekonomi dalam skenario sangat gawat. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun ini masih bisa di level 2,3% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News