kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertumbuhan ekonomi dan bisnis digital bakal berlanjut, simak rekomendasi para pakar


Selasa, 19 Januari 2021 / 19:25 WIB
Pertumbuhan ekonomi dan bisnis digital bakal berlanjut, simak rekomendasi para pakar
ILUSTRASI. Pertumbuhan ekonomi dan bisnis digital bakal berlanjut simak rekomendasi para pakar.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 dinilai berperan mendorong pertumbuhan ekonomi dan bisnis digital pada 2020. Pertumbuhan ini pun diperkirakan berlanjut pada 2021.

Dalam webinar bertema “Indonesia Digital Economy & Business Outlook 2021” yang digelar Digital Banking Institute (DBI), Selasa (19/1), Pengamat Keuangan Digital, Acuviarta Kartabi mengatakan, pandemi covid-19 telah mengakselerasi digitalisasi di sektor jasa keuangan seiring dengan bergesernya gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat yang semakin erat dengan penggunaan teknologi, termasuk ekspektasi terhadap produk dan jasa keuangan.

Menurut Acuviarta, perkembangan keuangan digital di 2020 telah terlihat dari indikator meningkatnya transaksi mobile banking, top-up e-wallet, dan transaksi e-commerce.

“Kondisi tersebut diperkirakan akan semakin meningkat pada 2021 bersamaan dengan terjadinya fenomena work from home dan bentuk-bentuk lain dari upaya pengentasan pandemik yang berdampak menurunnya mobilitas masyarakat secara offline karena protokol kesehatan yang mengharuskan jaga jarak,” ungkapnya.

Baca Juga: Ditopang otomotif, Pefindo proyeksi obligasi perusahaan pembiayaan naik

Pertumbuhan di tengah pandemi covid-19 juga masih terlihat pada industri perbankan walaupun tidak signifikan.

Menurut Chief Digital Banking DBI, Bambang Setiawan, transformasi digital banking menjadi keniscayaan yang disadari sepenuhnya oleh industri perbankan, namun rendahnya kapabilitas digital dan dana investasi menyebabkan menghambat transformasi digital ini.

Meski demikian, Bambang meyakini tahun ini justru akan menjadi titik tolak bagi industri perbankan untuk tumbuh lebih baik. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kolaborasi antara fintech dengan perbankan.

Sementara itu, Pengamat bisnis digital, Sunu Widianto, mengatakan e-commerce telah menjadi primadona pada 2020 dan diperkirakan akan meningkat transaksinya pada 2021. Begitu juga dengan sektor telekomunikasi, digital services dan cyber security, pendidikan, dan kesehatan.

Meski demikian, Sunu melihat di sektor otomotif dan properti masih lamban di 2021. UMKM dan usaha bisnis yang tidak mampu beradaptasi, kemungkinan bisa semakin tertinggal di 2021 karena itu perlu dibantu dalam percepatan digitalisasi baik permodalan maupun sarana menjual produk/jasanya. Sektor kesehatan dan pendidikan perlu lebih ditingkatkan dgn pemanfaatan teknologi AI

Baca Juga: Jawaban Sri Mulyani terkait permintaan BPD soal perpanjangan tenor penempatan dana

Untuk itu, berkolaborasi dengan berbagai pihak dinilai menjadi kunci utama dalam mempertahankan bisnis pada tahun ini. Pemerintah dan BUMN dinilai perlu melakukan pendampingan agar UMKM bisa berkembang, salah satunya dapat memanfaatkan marketplace/e-commerce media sosial, atau platform digital lainnya.

Pemerintah juga perlu menyiapkan pengembangan SDM atau talenta digital dengan jumlah dan kualitas yang memadai dan berkelanjutan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×