kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Persiapan Ramadan, Impor Beras 600.000 Ton Dipercepat


Sabtu, 20 Januari 2024 / 21:51 WIB
Persiapan Ramadan, Impor Beras 600.000 Ton Dipercepat
ILUSTRASI. Pemerintah bersiap mengimpor beras lagi. Impor beras dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan pokok jelang Ramadan dan lebaran tahun ini.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, berdasarkan kerangka sampel area yang dikeluarkan BPS pada Januari dan Februari jika ditotal dari kebutuhan dibandingkan produksi ada gap sekitar 2,8 juta ton. 

Ia menjelaskan, defisit persediaan beras nasional sekitar 2,8 juta ton tersebut akibat dampak dari El Nino. Maka pada Januari hingga Februari 2024 akan dipenuhi dengan program impor beras. Namun, pelaksanaan impor tersebut, akan dilakukan sebelum panen raya.

“Tahun lalu Pak Presiden sudah menyetujui dalam rapat internal untuk melakukan importasi dua juta ton. Syaratnya memang harga di tingkat petani tetap dijaga baik seperti hari ini. Jadi balance itu, mudah-mudahan bisa di-cover. Lalu ada catatan, sebelum panen raya sudah harus masuk,” ujar Arief. 

Baca Juga: Kemendag Antisipasi Kenaikan Harga Bahan Pokok Jelang Pemilu

Arief menegaskan, pihaknya terus berupaya untuk menjaga harga di tingkat petani. Importasi beras yang dilaksanakan untuk memastikan stok CBP yang kuat, imbuhnya, akan beriringan dengan terjaganya harga di tingkat petani.

“Kebutuhan kita satu bulan sekitar 2,5 sampai 2,6 juta ton. Dua bulan itu, akibat El Nino ini, Januari-Februari kita kekurangan sekitar 2,8 (juta ton), tapi kita akan cover dengan yang carryover 2023 dan importasi yang masuk di 2024,” jelas Arief.

Rencananya impor akan didatangkan dari Vietnam dan Thailand. Selain itu pihaknya juga akan melakukan tindak lanjut rencana impor dari China.

Baca Juga: Harga Acuan Pembelian Gula Akan Dinaikkan Jadi Rp 16.000 Per Kg

"Kami melaporkan bahwa akan follow up beberapa yang sudah dengan pak presiden yang dari Cina, Thailand dan vietnam. Tapi ada catatan masuknya kalau boleh sebelum panen raya udah harus masuk," ungkap Arief. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×