kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.056   72,62   1,04%
  • KOMPAS100 1.055   15,00   1,44%
  • LQ45 829   12,33   1,51%
  • ISSI 214   1,30   0,61%
  • IDX30 423   7,18   1,73%
  • IDXHIDIV20 510   7,60   1,51%
  • IDX80 120   1,78   1,50%
  • IDXV30 125   0,87   0,70%
  • IDXQ30 141   2,08   1,49%

Persiapan Ramadan, Impor Beras 600.000 Ton Dipercepat


Sabtu, 20 Januari 2024 / 21:51 WIB
Persiapan Ramadan, Impor Beras 600.000 Ton Dipercepat
ILUSTRASI. Pemerintah bersiap mengimpor beras lagi. Impor beras dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan pokok jelang Ramadan dan lebaran tahun ini.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah bersiap mengimpor beras lagi. Impor beras dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan pokok jelang Ramadan dan lebaran tahun ini.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah dalam rapat memutuskan percepatan carry over impor beras tahun 2023 pada tahun ini.  

"Diputuskan mempercepat yang (impor) beras sudah diputuskan tahun lalu tapi didelay pelaksanaannya pada tahun 2024 yaitu 600.000 ton beras," kata Zulkifli di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (18/1).

Ia menjelaskan, yang menyebabkan  keterlambatan impor beras masuk lantaran proses bongkar muat di pelabuhan. 

Baca Juga: Pengamat: PSN Food Estate Belum Berhasil Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Percepatan pemasukan impor berkaitan dengan persiapan kebutuhan untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) jelang ramadan dan lebaran 2024. 

Hal tersebut berkaca lantaran beras menjadi salah satu komoditas perhatian pemerintah baik dari harga dan ketersediaannya menjelang hari raya keagamaan. 

Adapun selain 600.000 ton beras impor lanjutan dari tahun lalu, tahun ini juga bakal ada tambahan impor sebesar 2 juta ton.

"Selain 600.000 kan ada 2 juta ton itu," imbuhnya. 

Selain beras, Zulkifli menyebut stok jagung pakan juga disiapkan untuk menghadapi momentum ramadan dan lebaran tahun ini. Jagung pakan sendiri berkaitan dengan fluktuasi harga telur dan daging ayam.

Baca Juga: Mendag: Harga Bapok Stabil, Inflasi Terkendali, dan Pasokan Lancar

Menurutnya, lantaran adanya El Nino beras dan jagung menjadi komoditas rawan yang harus dipersiapkan stoknya jelang ramadan dan lebaran. 

"Walaupun masih lama idul fitri tapi persediaan hari ini sudah mulai dibahas. Oleh karena itu, kemarin (2023) lebaran terkendali, nataru terkendali, karena memang persiapan dari jauh hari. Jadi beras, seluruh bahan pokok dipersiapkan dari sekarang walaupun lebaran masih lama," ujar Zulkifli. 

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, berdasarkan kerangka sampel area yang dikeluarkan BPS pada Januari dan Februari jika ditotal dari kebutuhan dibandingkan produksi ada gap sekitar 2,8 juta ton. 

Ia menjelaskan, defisit persediaan beras nasional sekitar 2,8 juta ton tersebut akibat dampak dari El Nino. Maka pada Januari hingga Februari 2024 akan dipenuhi dengan program impor beras. Namun, pelaksanaan impor tersebut, akan dilakukan sebelum panen raya.

“Tahun lalu Pak Presiden sudah menyetujui dalam rapat internal untuk melakukan importasi dua juta ton. Syaratnya memang harga di tingkat petani tetap dijaga baik seperti hari ini. Jadi balance itu, mudah-mudahan bisa di-cover. Lalu ada catatan, sebelum panen raya sudah harus masuk,” ujar Arief. 

Baca Juga: Kemendag Antisipasi Kenaikan Harga Bahan Pokok Jelang Pemilu

Arief menegaskan, pihaknya terus berupaya untuk menjaga harga di tingkat petani. Importasi beras yang dilaksanakan untuk memastikan stok CBP yang kuat, imbuhnya, akan beriringan dengan terjaganya harga di tingkat petani.

“Kebutuhan kita satu bulan sekitar 2,5 sampai 2,6 juta ton. Dua bulan itu, akibat El Nino ini, Januari-Februari kita kekurangan sekitar 2,8 (juta ton), tapi kita akan cover dengan yang carryover 2023 dan importasi yang masuk di 2024,” jelas Arief.

Rencananya impor akan didatangkan dari Vietnam dan Thailand. Selain itu pihaknya juga akan melakukan tindak lanjut rencana impor dari China.

Baca Juga: Harga Acuan Pembelian Gula Akan Dinaikkan Jadi Rp 16.000 Per Kg

"Kami melaporkan bahwa akan follow up beberapa yang sudah dengan pak presiden yang dari Cina, Thailand dan vietnam. Tapi ada catatan masuknya kalau boleh sebelum panen raya udah harus masuk," ungkap Arief. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×