kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Percepatan vaksinasi hingga penguatan Puskesmas untuk atasi lonjakan kasus Covid-19


Rabu, 23 Juni 2021 / 20:40 WIB
Percepatan vaksinasi hingga penguatan Puskesmas untuk atasi lonjakan kasus Covid-19
ILUSTRASI. Warga melintas di depan mural bertemakan Lawan Covid-19 di kawasan Gudang Peluru, Jakarta, Selasa (22/6/2021).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen menuturkan, dengan adanya lonjakan kasus di DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat serta beberapa kawasan lainnya, maka fokus utama yang harus dilakukan ialah memperketat protokol kesehatan, percepatan vaksinasi, serta penguatan fasilitas rumah sakit dan tenaga kesehatan.

"Untuk penanganan sementara, saya rasa penting untuk memperkuat fungsi dari Puskesmas, agar terintegrasi dengan Kemenkes," kata Nabil kepada Kontan.co.id, Rabu (23/6).

Nabil melanjutkan, mulai dari Puskemas dan tenaga Kesehatan yang ada di kawasan kecamatan, dengan dukungan integrasi data dan monitoring digital, akan bisa langsung terkawal untuk penanganan kesehatan.

Baca Juga: Varian baru, libur Lebaran, dan euphoria vaksinasi jadi faktor ledakan kasus Covid-19

Dengan penguatan fungsi Puskesmas, pasien-pasien yang memiliki gejala tidak terlalu parah dapat tertangani langsung, sehingga tak perlu masuk ke RS.

"Beberapa data yang kami terima, ada banyak pasien yang langsung merujuk ke RS sebelum ditangani pihak tenaga kesehatan di desa atau level Puskemas. Hal-hal ini yang memang perlu dibereskan segera, dengan kebijakan yang terintegrasi antara pemerintah pusat dan daerah," ungkapnya.

Terkait vaksinasi, saat ini pemerintah telah mempercepat laju dengan memaksimalkan tenaga kesehatan, infrastruktur kesehatan, serta menggandeng ormas dan perguruan tinggi untuk publikasi.

Adapun untuk percepatan, khususnya di kawasan luar Pulau Jawa, Nabil menilai perlu adanya terobosan dengan vaksinasi jemput bola. Yaitu dengan mendatangi beberapa kawasan yang dirasa perlu atau prioritas dalam vaksinasi, namun terkendala jarak ataupun transportasi.

"Selain itu, pemanfaatan data dan teknologi informasi untuk mapping vaksinasi juga perlu dioptimasi. Jadi, nanti akan kelihatan daerah mana yang perlu dipercepat vaksinasinya dengan skala umur, kawasan, gender dengan data yang ada," imbuhnya.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Rabu (23/6): Rekor lagi, tambah 15.308 kasus, taati prokes

Disinggung mengenai pengetatan, Nabil tak menampik bahwa pengetatan memang penting. Namun kembali harus dilihat dalam skala daerah.

"Karena kebutuhan tiap daerah berbeda, sekaligus juga harus rapi dalam koordinasi. Agar jika kebijakan diterapkan bisa benar-benar membawa manfaat, serta telah terukur resikonya," tegasnya.

Tak kalah penting dalam penanganan pandemi Covid-19 ini, Nabil menegaskan dengan cara taat dalam penerapan protokol kesehatan.

"Berjuang bersama-sama, taat protokol kesehatan, jaga diri dan keluarga, seraya hindari kerumunan dan jauhi hoax kesehatan yang menyesatkan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×