kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perayaan Hari Raya Waisak Berubah Tiap Tahun, Ini Alasannya


Senin, 16 Mei 2022 / 07:27 WIB
Perayaan Hari Raya Waisak Berubah Tiap Tahun, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Sejumlah Biksu melakukan Pradaksina mengelilingi candi Mendut pada upacara penyemayaman api abadi di komplek candi Mendut, Mungkid, Magelang, Jateng,


Sumber: Kompas TV | Editor: Yudho Winarto

Perayaan Hari Waisak

Di berbagai belahan dunia, Hari Raya Waisak diperingati umat Buddha dengan cara berbeda karena bercampur dengan tradisi dan budaya masing-masing negara.

Banyak umat Buddha yang akan pergi ke kuil, berada di sana sepanjang hari dan pada malam bulan purnama.

Selain itu, Hari Waisak juga biasanya dirayakan dengan melakukan perbuatan baik, meditasi, merenungkan ajaran Buddha, membawa persembahan ke kuil dan berbagi makanan dengan orang-orang.

Rumah mereka akan dihiasi dengan lentera. Pada perayaan ini, teman dan keluarga juga dapat saling mengirim kartu ucapan.

Ada pula tradisi memandikan Buddha, air dituangkan ke atas bahu Buddha untuk mengingatkan orang-orang agar menjernihkan pikiran mereka dari pikiran negatif seperti keserakahan dan kebencian.

Baca Juga: Menag Sampaikan Selamat Memperingati hari Tri Suci Waisak 2566 tahun Buddhis

Di Indonesia, Hari Raya Waisak masuk ke dalam salah satu hari libur Nasional karena sebagian masyarakatnya beragama Buddha.

Perayaan terbesar Hari Waisak di Indonesia biasanya berada di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Pada Hari Waisak 2022 ini, Candi Borobudur akan mengadakan festival lampion dan beberapa upacara yang bisa diikuti oleh semua umat Buddha.

Rangkaian acara lainnya meliputi pembagian sembako, pengambilan api alam dari Mrapen, Kabupaten Grobogan, lalu pengambilan air berkah dari umbul jumprit di Kabupaten Temanggung dan ditutup dengan Dharmasanti Waisak.

Puncak acara akan ditandai dengan acara pelepasan lampion di Pelataran Candi Borobudur.

Artikel ini telah tayang di Kompas.TV dengan judul Sejarah Hari Raya Waisak, Perayaan dan Alasan Tanggal Peringatan Berubah-ubah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×