kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perayaan Hari Raya Waisak Berubah Tiap Tahun, Ini Alasannya


Senin, 16 Mei 2022 / 07:27 WIB
Perayaan Hari Raya Waisak Berubah Tiap Tahun, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Sejumlah Biksu melakukan Pradaksina mengelilingi candi Mendut pada upacara penyemayaman api abadi di komplek candi Mendut, Mungkid, Magelang, Jateng,


Sumber: Kompas TV | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Waisak adalah hari paling suci bagi jutaan umat Buddha di seluruh dunia karena dua setengah milenium yang lalu, pada tahun 623 SM, Buddha lahir.

Umat salah satu agama tertua di dunia ini memperingati kelahiran, pencapaian pencerahan dan wafatnya Sang Buddha.

Setiap tahun, Hari Waisak dirayakan di tanggal yang berbeda-beda di bulan Mei seperti halnya tahun 2021 lalu yang digelar 7 Mei, kini Waisak 2022 dirayakan Senin,16 Mei 2022.

Tanggal Waisak yang berubah setiap tahun disebabkan karena perayaan ini terjadi saat bulan purnama pertama bulan lunar kuno Waisak yang biasanya jatuh pada Mei atau awal Juni.

Sejarah Hari Waisak

Waisak adalah hari untuk memperingati lahirnya Siddhartha Gautama atau juga dikenal sebagai sang Buddha.

Buddha adalah gelar, yang berarti yang tercerahkan atau yang terbangun.

Melansir BBC, Siddhartha diyakini adalah seorang pangeran yang lahir dalam keluarga kaya di tempat yang sekarang disebut Nepal pada abad ke-5 SM.

Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Raya Waisak 2022, Lengkap dengan Cara Pakainya

Dalam ajaran Buddha, Siddhartha Gautama menyadari bahwa kekayaan dan kemewahan tidak menjamin kebahagiaan.

Jadi dia melakukan perjalanan sebagai orang suci tunawisma untuk belajar lebih banyak tentang dunia dan melihat penderitaan di dunia.

Setelah enam tahun belajar dan bermeditasi dalam perjalanannya, ia menjadi sadar secara spiritual dan mencapai tujuannya untuk menemukan makna dalam hidup.

Ia kemudian menjadi Buddha dan selama sisa hidupnya Siddharta Gautama mengajar para pengikutnya tentang pengalamannya.

Perayaan Hari Waisak

Di berbagai belahan dunia, Hari Raya Waisak diperingati umat Buddha dengan cara berbeda karena bercampur dengan tradisi dan budaya masing-masing negara.

Banyak umat Buddha yang akan pergi ke kuil, berada di sana sepanjang hari dan pada malam bulan purnama.

Selain itu, Hari Waisak juga biasanya dirayakan dengan melakukan perbuatan baik, meditasi, merenungkan ajaran Buddha, membawa persembahan ke kuil dan berbagi makanan dengan orang-orang.

Rumah mereka akan dihiasi dengan lentera. Pada perayaan ini, teman dan keluarga juga dapat saling mengirim kartu ucapan.

Ada pula tradisi memandikan Buddha, air dituangkan ke atas bahu Buddha untuk mengingatkan orang-orang agar menjernihkan pikiran mereka dari pikiran negatif seperti keserakahan dan kebencian.

Baca Juga: Menag Sampaikan Selamat Memperingati hari Tri Suci Waisak 2566 tahun Buddhis

Di Indonesia, Hari Raya Waisak masuk ke dalam salah satu hari libur Nasional karena sebagian masyarakatnya beragama Buddha.

Perayaan terbesar Hari Waisak di Indonesia biasanya berada di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Pada Hari Waisak 2022 ini, Candi Borobudur akan mengadakan festival lampion dan beberapa upacara yang bisa diikuti oleh semua umat Buddha.

Rangkaian acara lainnya meliputi pembagian sembako, pengambilan api alam dari Mrapen, Kabupaten Grobogan, lalu pengambilan air berkah dari umbul jumprit di Kabupaten Temanggung dan ditutup dengan Dharmasanti Waisak.

Puncak acara akan ditandai dengan acara pelepasan lampion di Pelataran Candi Borobudur.

Artikel ini telah tayang di Kompas.TV dengan judul Sejarah Hari Raya Waisak, Perayaan dan Alasan Tanggal Peringatan Berubah-ubah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×