kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengobatan kanker menjadi salah satu manfaat dalam program JKN-KIS


Minggu, 02 Februari 2020 / 14:42 WIB
Pengobatan kanker menjadi salah satu manfaat dalam program JKN-KIS
ILUSTRASI. Tahun 2018, pembiayaan kanker berada pada urutan kedua yaitu sebesar 3,4 triliun. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/foc.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

"Dalam pelaksanaannya Kementerian Kesehatan telah membangun sistem rujukan berjenjang berdasarkan kompetensi dan dukungan fasilitas," katanya.

Ia juga menuturkan, saat ini di Indonesia telah terbangun sistem rujukan yang terdiri dari 110 Rumah Sakit (RS) rujukan Regional, 20 RS Rujukan Provinsi, dan 14 RS Rujukan Nasional. "Pelayanan Kanker merupakan salah satu jenis pelayanan yang mengikuti rujukan berjenjang," ujarnya.

Saat ini di Indonesia juga telah memiliki 5 RS Khusus Kanker. Anung menyebut, sebaran pelayanan kanker radiasi masih belum merata, "sehingga perlu distribusi pelayanan kanker di seluruh tanah air melalui center-center radiotherapi, terutama RS rujukan," tambahnya.

Baca Juga: Akan ada tiga barang kena cukai baru di tahun ini, apa saja?

Fasilitas radioterapi di Indonesia terdiri dari 16 dari 34 provinsi, 44 center, 66 alat radioterapi. Saat ini pelayanan Kemoterapi terdapat di 53 Rumah Sakit. Jumlah Spesialis bidang onkologi terdiri dari Spesialis Patologi Anatomi (Sp.PA) berjumlah 579 orang, Spesialis Bedah Onkologi (Sp.B.Onk) 173 orang, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi-Onkologi (Sp.PD. KHOM) berjumlah 99 orang, Spesialis Radiasi Onkologi (Sp.Rad.Onk) berjumlah 93 orang, Trainee 58 orang, dan Internis Plus dan Internis Fellowship Onkology (IFO) 130 orang.

Anung menjelaskan, idealnya pengembangan RS Kanker di Indonesia disesuaikan dengan kebutuhannya terkait prediksi jumlah dan sebaran pasien, jenis kanker dan pelayanan yang diberikan, luas wilayah dan hambatan geografis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×