kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.702   47,00   0,28%
  • IDX 8.509   -37,16   -0,43%
  • KOMPAS100 1.173   -6,40   -0,54%
  • LQ45 846   -6,27   -0,74%
  • ISSI 301   -0,86   -0,28%
  • IDX30 436   -3,82   -0,87%
  • IDXHIDIV20 504   -3,85   -0,76%
  • IDX80 132   -0,78   -0,59%
  • IDXV30 138   0,50   0,36%
  • IDXQ30 139   -1,24   -0,89%

Kayu Gelondongan Terbawa Banjir di Sumut, Ini Penjelasan Kemenhut


Jumat, 28 November 2025 / 20:02 WIB
Kayu Gelondongan Terbawa Banjir di Sumut, Ini Penjelasan Kemenhut
ILUSTRASI. Kondisi rumah warga yang rusak akibat banjir bandang di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat (28/11/2025). BPBD Tapanuli Selatan mencatat hingga Jumat (28/11/2025) sebayak 32 orang meninggal dunia diwilayahnya akibat banjir bandang pada Selasa (25/11/2025). ANTARA FOTO/Yudi Manar/sgd


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelondongan kayu yang terbawa banjir di wilayah Sumatera Utara mendapatkan banyak sorotan di sosial media. 

Merespons hal ini, Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Dwi Januanto Nugroho mengatakan, kayu-kayu yang hanyut terbawa ini berasal dari kayu lapuk dan kayu tumbang akibat cuaca ekstrem. 

Selain itu, sebagian kayu ini juga berasal dari hasil penebangan di area Pemegang Hak Atas Tanah (PHAT) di Areal Penggunaan Lain (APL). 

"Nah di area penebangan yang kita deteksi dari PHAT itu ada di APL, yang secara mekanisme untuk kayu yang tumbuh alami itu mengikuti regulasi dalam Sistem Informasi Penataan Hasil Kehutanan," kaya Dwi dalam Konferensi Pers di Kantornya, Jum'at (28/11/2025). 

Baca Juga: Banjir-Longsor Sumut: 116 Orang Meninggal, 42 Hilang

Namun, menurut Dwi, APL ini didukung legalitas di tingkat daerah seperti perangkat desa, camat hingga dinas-dinas yang menangani kehutanan. 

Kemenhut sendiri mengklaim telah melakukan operasi-operasi di wilayah banjir terkait dengan modus operandi pencucian kayu melalui PHAT tersebut. 

"Khusus di wilayah banjir seperti Aceh Tengah statusnya sudah P21, Sumbar, Kepri, Tapanuli Selatan atau Sumut masih berproses," kata Dwi. 

Dalam sejumlah video yang tersebar di media sosial, banjir bandang membawa muatan gelondongan kayu di Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, hingga Sibolga. Netizen menduga itu merupakan praktik illegal logging yang ikut memperparah banjir dan longsor.

Baca Juga: Banyak Bencana Alam, Prabowo Ingin Ada Pendidikan Khusus Jaga Lingkungan

Selanjutnya: Maxim Soroti Perpres Ojol 2025: Dampak Status Mitra dan Potongan Aplikasi

Menarik Dibaca: Hari Pertama Tayang, Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Catat 272.846 Penonton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×