Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerimaan pajak di tahun ini semakin jauh dari target, perlambatan ekonomi domestik disinyalir menjadi penyebabnya. Sehingga, proyeksi shortfall pajak diperkirakan berada di level Rp 200 triliun pada akhir tahun 2019.
Berdasarkan sumber Kontan.co.id, realisasi penerimaan pajak sampai dengan 10 Desember 2019 baru mencapai Rp 1.167,35 triliun atau hanya 74% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp 1.577,5 triliun. Sehingga pemerintah perlu mencari pemasukan pajak setidaknya Rp 410,15 triliun dalam 20 hari mendatang, agar mencapai target.
Namun demikian, berkaca pada rekam jejak penerimaan pajak di satu bulan terakhir dalam lima tahun ke belakang hanya bisa menyumbang 15,7%-16,1% dari target akhir tahun.
Baca Juga: Sistem mengalami gangguan, data administrasi PPh terhambat
Kabar yang dihimpun Kontan.co.id penerimaan pajak sampai dengan akhir November hanya mencapai 70%. Sehingga, hitung-hitungan Kontan.co.id, dengan menggunakan tren penerimaan Desember 2017 dan Desember 2018, shortfall pajak pada 2019 kemungkinan berada pada kisaran Rp 219,28 triliun-Rp 225,59 triliun.
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suryo Utomo mengatakan kondisi ekonomi saat ini berbeda dengan tahun lalu, sehingga kinerja perpajakan tahun ini masih jauh dari target akhir tahun.
Namun, pihaknya akan terus menggali potensi penerimaan pajak baik dari Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dan PPh Badan yang diramal bakal rebound dan upaya ekstensifikasi.
“Terjadi penurunan harga komoditas karena perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Harapan kami pada akhir tahun ada semacam turning point, sehingga memperbaiki penerimaan pajak,” kata Suryo di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Selasa (10/12).
Di sisi lain, Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Pajak Yon Arsal memproyeksi shortfall pajak berada di atas outlook pemerintah atau di rentang Rp 140 triliun-Rp 200 triliun. “Ada pelebaran dari proyeksi sebelumnya, dibanding tahun lalu pasti melebar,” terang Yon.