Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can
JAKARTA. Usaha pencairan kotak hitam (black box) pesawat Sukhoi Superjet yang naas di Gunung Salak, Bogor, masih akan terus dilakukan. Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, pencarian dihentikan sementara untuk menghormati upacara penyerahan jenazah korban yang dilakukan, Rabu (23/5).
Usai acara itu, Mangindaan mengatakan, usaha pencarian kotak hitam yang menyimpan data penerbangan alias Flight Data Record (FDR) akan dilakukan. Begitu pula dengan dengan proses investigasi penyebab kecelakaan pesawat buatan Rusia tersebut.
"Saat ini proses pencarian dihentikan sementara karena proses serah terima dan pemakaman jenazah sedang dilakukan dan diselesaikan kepada pihak keluarga. Ini untuk menghormati pihak keluarga," tutur Mangindaan di Bandar Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu (23/5).
Mangindaan berharap kotak yang menyimpan FDR itu segera ditemukan. Pasalnya FDR mendukung proses investigasi penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 saat melakukan joyflight.
FDR itu berisi rekaman dan data percakapan terakhir seperti keterangan turunnya pesawat dari ketinggian awal yaitu dari 10.000 kaki menjadi 6.000 kaki, serta lokasi terbang Sukhoi Superjet. Kotak itu juga menyimpan rekaman percakapan penting lainnya.
"Yang paling penting adalah apabila Cockpit Voice Recorder (CVR) sudah ditemukan, perlu didukung dengan rekaman dan data awal dan terakhir dari pesawat itu sendiri," ucapnya.
Catatan saja, kotak hitam perekam suara kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR) yang telah ditemukan. Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang menyelidiki kotak tersebut.
Pemerintah Rusia berjanji akan membantu mencari kota tersebut. Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander A. Ivanov berjanji bekerjasama mencari kotak FDR tersebut. "Tim Rusia dan Indonesia akan melanjutkan pekerjaannya untuk menentukan penyebab kecelakaan ini," katanya.
Ivanov mengatakan, berdasarkan keterangan yang telah didapat dari VCR menunjukkan bahwa sampai terjadinya tabrakan pesawat di Gunung Salak tersebut tidak ada masalah mengenai sistem dalam pesawat Sukhoi Superjet 100 itu.
"Tidak ada masalah atau kesalahan teknis yang mengakibatkan kecelakaan pesawat ini. Jadi proses investigasi akan terus diadakan," tandasnya. Dengan begitu Alexander membantah bahwa telah terjadi masalah dalam sistem burung besi rakitan Rusia itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News