kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   4.000   0,25%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Pemerintah minta Sukhoi berikan santunan Rp 1,25 M


Rabu, 23 Mei 2012 / 14:12 WIB
Pemerintah minta Sukhoi berikan santunan Rp 1,25 M
ILUSTRASI. Menara BCA. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah mengusahakan keluarga korban pesawat Sukhoi Superjet 100 memperoleh santunan asuransi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Menteri Perhubungan EE Mangindaan berharap besar santunan asuransi itu sebesar Rp 1,25 miliar.

Besaran santunan asuransi ini sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) Perhubungan Nomor 77 tahun 2011. "Dengan peraturan Indonesia seperti itu, maka kami mintakan kepada pihak pengangkut jumlah besarnya asuransi sejumlah ketentuan yang berlaku," tutur Mangindaan saat ditemui di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (23/5).

Menurut Mangindaan, santunan ini akan ditanggung oleh Sukhoi Aviation Holding Company selaku produsen pesawat Sukhoi. Mangindaan mengatakan, Sukhoi juga turut bertanggungjawab atas penerbangan pemakaman jenazah korban bersama dua orang pendamping pihak keluarga ke berbagai daerah. "Semua ini disediakan secara cuma-cuma oleh pihak Sukhoi," katanya.

Kendati demikian, Mangindaan tidak bisa memberikan kepastian mengenai waktu pemberian asuransi kepada pihak keluarga korban. Dia beralasan, Sukhoi akan terlebih dahulu mendata ahli waris keluarga korban. Rencananya, Sukhoi akan mendatangi keluarga untuk mendata ahli waris yang akan menerima santunan asuransi. "Yang pasti hal ini akan diselesaikan dengan baik," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×