Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Badan SAR Nasional (Basarnas) menghentikan pencaharian pencarian kotak hitam penyimpan data penerbangan alias Flight Data Record (FDR). Hal ini disampaikan oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo di Jakarta, Rabu (22/5).
Daryatmo mengungkapkan, penghentian pencarian dilakukan atas persetujuan tim gabungan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia dan Rusia. Ia menuturkan, penghentian pencarian FDR dinyatakan Senin (21/5) lalu.
Alasan penghentian ini dilakukan karena, baik tim SAR Indonesia dan Rusia tak kunjung mengetahui adanya tanda-tanda keberadaan FDR diantara jurang terjal sekitar lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
"Setelah waktu pencarian ditambah selama tiga hari terakhir FDR juga tidak ditemukan, maka atas persetujuan tim KNKT RI dan Rusia, pencarian FDR kami hentikan," tutur Daryatmo saat memberi laporan kepada Menkokesra, Agung Laksono, di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Selain ,itu Daryatmo juga meminta masyarakat memahami manajemen risiko terkait pencarian di medan yang terjal tersebut. Menurutnya, energi tim SAR sudah terkuras karena berada di gunung hingga 15 hari.
Karena itu, Daryatmo mengaku sudah menarik seluruh anggota tim evakuasi yang ada di lokasi kejadian. "Tim sudah kami tarik semuanya," terangnya. Namun begitu, Daryatmo menegaskan, pencarian bisa kembali dilakukan ketika ada informasi lanjutan tentang keberadaan kotak hitam yang menyimpan data penerbangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News