kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Terima 143 Unit Mobil Listrik dari Toyota untuk Sukseskan KTT G20


Rabu, 10 Agustus 2022 / 19:23 WIB
Pemerintah Terima 143 Unit Mobil Listrik dari Toyota untuk Sukseskan KTT G20
Menko Perekenomian Airlangga Hartarto dan Menperin Agus Gumiwang saat penyerahan unit mobil listrik dari Toyota untuk pelaksanaan KTT G20.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga menerima 143 unit mobil listrik dari Toyota Astra-Motor (TAM) untuk mendukung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 mendatang.

Toyota sendiri juga akan menambah investasi di Indonesia sebesar Rp 27,1 Triliun hingga tahun 2026. Penambahan investasi tersebut ditujukan untuk mendorong elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia.

Toyota juga mendorong upskilling kemampuan engineer di Indonesia dengan membangun xEV Center pada Mei 2022 untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian SDM lokal terkait elektrifikasi dan kesiapan di era digitalisasi.

Airlangga bilang, penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan resmi G20 juga turut merefleksikan komitmen Indonesia dalam memenuhi target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan usaha sendiri atau 41% dengan dukungan internasional di tahun 2030 dan net zero emissions di tahun 2060.

Baca Juga: Terus Ekspansi, Carsome Meluncurkan Experience Center di Bandung

“Target tersebut menjadi tugas bersama Pemerintah dan swasta. Untuk itu, produk yang dihasilkan dari kolaborasi antara Indonesia dan PT Toyota Astra Motor mengindikasikan pentingnya peran kedua sektor dalam mendukung percepatan transisi energi,” tutur Airlangga dalam kegiatan Penyerahan Simbolis Mobil Listrik Toyota sebagai Kendaraan Resmi Delegasi G20 pada KTT G20 Indonesia Tahun 2022, Rabu (10/08).

Dia berharap, penggunaan mobil listrik ini merupakan awal dari percepatan agar electric vehicle di Indonesia bisa ditargetkan 20% minimal di tahun 2030. Ian juga berharap produksi mobil listrik nasional bisa terus berkembang.

“Untuk ekosistem EV, PLN diharapkan untuk menyiapkan baterainya, termasuk electric charge. Harus ada satu standar untuk charging station. Ini yang kita harus lakukan dalam waktu dekat,” jelasnya.

Perlu diketahui bahwa dalam KTT G20, Indonesia akan menerima 39 Kepala Negara/Kepala Pemerintahan negara-negara G20 dan negara undangan serta pimpinan dari organisasi internasional.

Dari sisi kebutuhan logistik, Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 telah mempersiapkan kendaraan bagi kepala delegasi beserta rombongan yang menghadiri acara KTT. Presidensi G20 Indonesia akan menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan resmi KTT G20.

Baca Juga: Digambarkan Seperti Adegan Titanic, Hujan Deras Memakan Korban di Seoul Korea Selatan

Keunggulan sumber daya alam menjadikan Indonesia sebagai negara produsen yang tepat untuk EV. Indonesia merupakan negara yang kaya akan nikel (sekitar 23% dari dunia) dan cobalt  yang merupakan bahan baku utama pembuatan baterai.

Oleh karena itu, produsen EV dapat memproduksi kendaraan EV yang terjangkau di Indonesia, dimana kurang lebih 30%-35% harga EV adalah untuk komponen baterai.

Dengan kepemilikan sumber daya alam dan kemampuan sumber daya manusia, Indonesia diprediksi dapat menjadi EV Battery Production Hub di ASEAN pada tahun 2026 dan menjadi pemain utama di tingkat global pada tahun berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×