kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah targetkan tingkat kemiskinan turun ke 8,5%-9,5% di 2019


Kamis, 16 Agustus 2018 / 15:35 WIB
Pemerintah targetkan tingkat kemiskinan turun ke 8,5%-9,5% di 2019
ILUSTRASI.


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui berbagai program perlindungan sosial menargetkan tingkat kemiskinan pada tahun 2019 turun ke 8,5% hingga 9,5% dan Indeks Pembangunan Manusia naik ke 71,98.

Presiden Joko Widodo mengatakan, untuk itu pemerintah pada tahun depan ingin semakin memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20% dari belanja negara.

“Pada tahun 2019, anggaran pendidikan direncanakan sebesar Rp 487,9 triliun, meningkat 38,1% dibandingkan realisasi anggaran pendidikan di tahun 2014, sekitar Rp 353,4 triliun,” ujarnya saat menyampaikan pidato Nota Keuangan 2019 di Gedung DPR RI, Kamis (16/8).

Ia menyebutkan, pada tahun 2019, pemerintah akan memberikan beasiswa kepada 20,1 juta siswa melalui program Indonesia pintar dan 471.800 mahasiswa melalui beasiswa bidik misi. Selain itu, dalam periode 2014-2019, Pemerintah juga melakukan investasi melalui LPDP dengan memberikan beasiswa kepada sekitar 27.000 mahasiswa dari seluruh pelosok Tanah Air untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di perguruan tinggi terbaik di dalam negeri maupun di luar negeri, serta membiayai 123 kontrak riset terpilih.

Belanja negara untuk bidang pendidikan pada tahun 2019 juga akan diarahkan untuk memperkuat program BOS bagi 57 juta siswa, meningkatkan kualitas guru PNS dan non-PNS melalui tunjangan profesi, dan percepatan pembangunan dan rehab sekolah.

Selain itu, belanja juga ditujukan untuk membangun 1.407 ruang praktik SMK dan bantuan pelatihan/sertifikasi 3.000 mahasiswa, memperkuat program vokasi yang lebih masif dan terintegrasi lintas kementerian, serta pembangunan sarana kelas dan laboratorium di 1.000 pesantren.

Sementara itu, untuk layanan kesehatan, pada tahun 2019, pemerintah mengalokasikan Rp 122 triliun untuk anggaran kesehatan atau naik dua kali lipat dari anggaran kesehatan di tahun 2014 sebesar Rp 59,7 triliun.

“Pada tahun 2019, kita terus melanjutkan program prioritas di bidang kesehatan dengan memperkuat layanan kesehatan kepada masyarakat, di antaranya melalui penyediaan sarana dan prasarana yang berkualitas pada 48 rumah sakit/balai kesehatan, serta penguatan program penurunan angka stunting yang terintegrasi di 160 Kabupaten/Kota,” ujar Jokowi.

Untuk mengatasi permasalahan gizi anak, pemerintah juga akan mendorong pemberian makanan tambahan kepada 525.420 ibu hamil dan 1,5 juta balita kurus, serta imunisasi anak usia 0–11 bulan hingga mencapai 90%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×