Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, KEK Kendal hanya akan diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur yang berorientasi ekspor. "Orientasi ekspor 60%," tambah Airlangga.
Indonesia wajib memacu manufaktur berbasis ekspor. Pasalnya, kinerja ekspor belum mampu mengimbangi impor, sehingga neraca perdagangan Indonesia defisit.
Baca Juga: Dewan Nasional KEK merekomendasikan penetapan Likupang dan Kendal ke Jokowi
Executive Director Kendal Industrial Park Didik Purbadi menambahkan, KEK Kendal juga akan menarik minat investor asing.
"Foreign direct investment (FDI) bisa mencapai US$ 600 juta-US$ 700 juta dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Hingga tahun 2025 nanti, KEK Kendal akan menyerap 80.000 tenaga kerja," kata Didik.
Setyono Djuandi Darmono, Presiden Direktur KIJA optimistis KEK Kendal akan menarik perusahaan-perusahaan besar yang export oriented dan mengalahkan negara-negara ASEAN lainnya. Alasannya, KEK ini sudah terintegrasi dengan sarana infrastruktur memadai.
"Ada pelabuhan dengan pelayanan cepat, jalan tol, akses kereta api, insentif pajak, hingga peraturan perburuhan yang adil," papar Setyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News