kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah segera jadikan Kendal dan Likupang sebagai KEK baru


Sabtu, 17 Agustus 2019 / 13:00 WIB
Pemerintah segera jadikan Kendal dan Likupang sebagai KEK baru


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kembali merekomendasikan kepada Presiden untuk menetapkan dua KEK baru. Pertama menetapkan Kawasan Industri (KI) Kendal di Jawa Tengah sebagai KEK. Kedua KEK Pariwisata di Likupang di Sulawesi Utara.

KEK Likupang merupakan usulan PT Minahasa Permai Resort Development (MPRD), anak perusahaan Sintesa Group. Sedangkan KEK Kendal diusulkan oleh PT Kendal Industrial Park (KIP), yang merupakan joint venture antara dua pengembang industri di Asia Tenggara yaitu Sembcorp Development Ltd dan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA).

Baca Juga: KEK Usulan Grup Sintesa dan Kongsi Temasek-Jababeka direkomendasikan ke Jokowi premium

Sembcorp adalah perusahaan bagian Temasek Holding dan terdaftar bursa efek Singapura (Singapore Exchange).

Rencana penetapan KEK Kendal untuk bidang usaha industri manufaktur merupakan kali pertama di Pulau Jawa. Sebab selama ini pemerintah hanya menetapkan KEK industri di luas Jawa karena tujuan awalnya untuk pemerataan pembangunan dan ekonomi di daerah.

Pasalnya, melalui KEK, pengusaha yang masuk di dalamnya bakal mendapat banyak insentif, baik fiskal maupun nonfiskal.

Penetapan KEK Kendal berpotensi menimbulkan kecemburuan bagi investor. Banyak investor yang sudah tanam modal di KEK di luar Jawa.

Apalagi, sebagai kawasan industri, Kendal juga sudah cukup berhasil menyedot investasi. Catatan Kontan.co.id, hingga awal 2019 sudah ada 50 perusahaan yang tertarik menguasai lahan di kawasan industri tersebut.

Sebanyak 48 perusahaan deal hingga tahun 2018, ditambah dua perusahaan deal pada Januari 2019. Di antara 50 perusahaan, tujuh sudah beroperasi, tiga perusahaan sedang proses membangun dan 12 perusahaan sedang mengurus administrasi seperti perizinan dan persiapan desain bangunan.

Baca Juga: Jokowi minta pusat perbelanjaan tempatkan produk merek lokal di tempat strategis



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×