kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah segera bagikan dana Rp 2,4 juta untuk pegawai bergaji Rp 5 juta ke bawah


Kamis, 06 Agustus 2020 / 12:29 WIB
Pemerintah segera bagikan dana Rp 2,4 juta untuk pegawai bergaji Rp 5 juta ke bawah
ILUSTRASI. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Pemerintah berencana segera menggelontorkan uang sebesar Rp 2,4 juta kepada pegawai dengan penghasilan di bawah Rp 5 juta per bulan. Ini dalam rangka upaya pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sisa akhir tahun ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan stimulus itu akan diberikan kepada sebanyak 13 juta karyawan, dengan total anggarannya diperkirakan mencapai Rp 31,2 triliun. Gaji tambahan dari pemerintah ini bertujuan untuk mendorong konsumsi masyarakat pada periode semester II-2020. 

Baca Juga: Menkeu tambah bansos Rp 70,6 triliun untuk pulihkan ekonomi, simak rinciannya

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu menambahkan stimulus ini masih difinalisasi lebih lanjut oleh pihaknya. 

“Besarnya berapa, kurang lebih besarannya itu kalau untuk yang tenaga kerja yang akan bergerak sekitar Rp 2,4 juta per orang. Apakah nanti dibayarnya sekali atau beberapa kali itu sedang dibicarakan,” kata Febrio dalam Konferensi Pers, Kamis (6/8).

Febrio bilang, dengan adanya BLT sebesar Rp 2,4 juta tersebut, akan mempermudah dan mempercepat masyarakat untuk segera membelanjakan uangnya. Dus, ini akan membuat roda perekonomian semakin lancar.

“Bagaimana uang itu sampai ke kantong penerima? Ini sedang kita pikirkan bagaimana efisien. Karena memang kita tidak punya data. Jadi ini sedang dikumpulkan bagaimana bisa lengkap dan dipertanggungjawabkan,” ujar Febrio.

Febrio menegaskan pihaknya akan lebih prudent untuk mekanisme penyaluran BLT Rp 2,4 juta, sehingga bisa dipertanggungjawabkan. 

“Jangan sampai ini tata kelolanya tidak baik, dan nanti dipermasalahkan. Inilah kerja keras yang sedang dikerjakan. dengan cepat dan tepat. Karena kata kuncinya kecepatan,” ujar dia.

Baca Juga: Pemerintah tambah Rp 238 triliun untuk kerek ekonomi, ini kata ekonom INDEF

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×